Wanita itu bernama Khaulah binti thalabah, bersama suaminya Aus bin
samit ia tinggal di suatu rumah kecil, suaminya ssangat kasar dan
mempunyai perangar yang buruk. Bahkan ia sering ringan tangan terhadap
istrinya,
ketika khaulah melihat suaminya datang, dia suguhkan
makanan seadanya berupa roti kering dan minyak, melihat makanan seadaya
aus sangat marah dan memaki istrinya, wanita itu hanya menyimpan
kesediahan dalam hatinya, bahkan sering kali khaulah tidak makan, demi
mengutamakan kebutuhan suaminya, Melihat makanan yang seadanya aus marah
bukan kepalang dia memaki istrinya dan terucap kata-kata dari mulut aus
“ENGKAU BAGIKU SEBAGAI PUNGGUNG IBU KU”,mendengar perkataansuaminya itu
khaulah sangat sedih, khaulah menangis karna suaminya tersebut telah
menceraikan dirinya secara jahiliah.
Sambil menangis khaulah
datang menghadap rasulluwlah, dan menceritakan semua yang di alaminya
kepada rasuluwlah, rasuluwlah berkata “ suruhlah suamimu memerdekakan
seorang budak,, dia tidak memeiliki apa yang dapat di merdekakan jaeab
khaulah, kalau begitu suruhlah suamimu puasa selama duaa bulan
berturut-turut,, tapi dia sudah sangat tua dan sakit-sakitan dan tidak
mungkin dapat berpuasa selama itu, kata khaulah,kalau begitu berilah
makan oleh suamimu enam puluh orang miskin atau enam puluh peti kurma,
khaulah menjawab, “ya rasul dia tidak mempunyai skian banyak kurma, ,
mendengar itu rasul berkata,’ ya sudah kalau begitu aku akan membantu
membayarnya.
Mendengar itu betapa senang hati khaulah dan ia
pulang dengan wajah berseri-seri, aus merasa bersalah dan sangat
menyesal dengan perbuatan nya,, khaulah pun setibanya dirumah langsung
menceritakan apa yang dikatakan rasul kepadanya,, dengan perasaan senang
aus meminta maaf kepada istrinya dan enyesali perbuatannya, Sungguh
islam benar-benar agama yng tidak memberatkan umatnya,,begitulah kisah
khaulah dengan ketegaran, kesabaran dan kepatuhanya terhadap suami, dan
pada suatu hari khaulah bertemu dengan umar yang pada saat itu memegang
jabatan sebagai pemimpin kaum muslimin, khaulah menasehati umar dengan
berkata “ hai umar bertakwalah kepada allah dalam kesejahteran rakyat,,
demikian lah khaulah menasehati umar, dan mendengarkan dengan penuh
perrhatian, sampai salah seorang yang melihat hal itu berkata kepada
umar, “ wahai umar tidakkah kau marah?? Bukan kah wanitu itu sudah
menghinamu?
Umar menjawab “ tidakkah kau kenali siapa dia, inilah
wanita yang ucapanya didengar allah dari atas langit ke tujuh, dialah
khaulah binti talabah, penyebab turunnya awal surat Al-mujadilah, demi
allah apabila dia berdiri semalaman suntuk aku tidak akan eninggalkannya
kecuali untuk sholat, dan setelah sholat aku akn cepat kembali dan
mendengarkan apa yang dia katakan . Demikianlah kisah seorang wanita
yang mempunyai kesabara, ketegran dan rasa hormat kepda
suaminya,,,mudah-mudahn kisah ini dapat menjadi inspirasai bagi
wanita-wanita muslim di dunia..