Sabtu, 11 Agustus 2012

~.::*Kemuliaan Shalat Qiyamul Lail*::.~


Bismillahirrahmanirrahiim..
Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

~.::*ღ•❀☺•ღ*::.~❀☺*::.~

Sahabat saudaraku fillah..Yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala. Shalat Qiyamul Lail adalah pondasi yang lebih kokoh, untuk menancapkan tiang-tiang kesabaran sebagai penyangga beban musibah.

Ibadah malam ini adalah ibadah khas para mukhlisin, orang-orang ikhlas yang dengan senang hati memisahkan rekatan tubuh bangkit merindukan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, seakan khawatir melewatkan pertemuan dengan-Nya.”Qiyamul Lail”adalah sekolah yang berhasil meluluskan para pembesar para shalafus shalihin,

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfiman “

“Bila disebut Nama ALLAH Gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah Iman mereka (karenanya)”.(Q.S. Al Anfal : 2).

Mereka melanggengkan qiyamul lail bak pedang terhunus dalam menjalani hidup di tengah-tengah masyarakat, karena memiliki mimpi, kebenaran dan kesabaran,

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfiman :

“Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan”.(Q.S. Al Muzammil : 6).

Saat sehat dan sakit dirikanlah qiyamul lail,saat terjerat masalah dirikanlah qiyamul lail, saat butuh bantuan, takut atau tengah tertimpa musibah, bangkitlah untuk qiyamul lail. Ketika malam bersih, dan manusia semua terlelap tidur dengan buaian mimpi, tubuh bumi terselimuti ketenangan,pada detik-detik itu kita akan merasakan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengisi kehampaan hati kita dengan cahaya-Nya.

Kala kita ketuk pintu tahajud dengan doa iftitah, secercah Nur akan membuka dan menyambut dengan kebinaran, membersihkan hati kita dari noda-noda dunia,dari beban-beban masalah dan dosa.

Alam putih nan sempurna akan terpampang di depan kita, samakah dengan dunia? Tentu tidak,,amat beda, masuklah, nikmati betapa indahnya alam Rabbani, ada gemercik kerinduan berpadu kegelisahan hati, ada bunga-bunga cinta dan kasih, ada linangan air mata di pipi, dan mengalir kalimat-kalimat suci membasahi lisan.

Sahabat Saudaraku fillah..Nikmatilah qiyamul lail jangan relakan nikmat agung itu terlepas begitu saja terlewatkan tiap malam,mohonkan hajat kita pada-Nya, berlututlah pada keagungan hariban-Nya, serukan “Ya Rabb..Ya Rabb..”selesai dari tahajud jangan lupa untuk meminta Ampunan dan Tawakkalkan pada-Nya apa yang akan terjadi sepanjang hari nanti.

Tidak ada sakit bila kita mau hidup bersama qiyamul lail,tidak akan ada derita,dosa, dan tidak ada maksiat-maksiat selama qiyamul lail tetap ditunaikan.”Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Hendaklah kalian mendirikan qiyamul lail,karena dia adalah amalan orang-orang shaleh sebelum kalian,jalan untuk mendekatkan pada Rabb kalian,Penghapus dosa-dosa,pencegah maksiat, dan penolak masuknya penyakit ke badan”. (HR. At Tirmidzi).

Qiyamul lail adalah pasar Rabbani, dibuka dan diakhiri setiap malam. Yang beruntung adalah yang mau membeberkan dagangannya, dan tidak kembali dalam keadaan rugi. Para Shalihin tidak pernah melewatkan pasar itu, mereka adalah pedagang-pedagang ulung, mereka hiasi dagangan dengan untaian Istighfar,takbir,tasbih,dan tahmid, baru kemudian menyelipkan doa-doa di dalamnya. Ini adalah kesempatan baik, kita pasti untung karena pembelinya adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.’

Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Diriwayatkan dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dari Abi Hurairah Rhadiyallahu Anhu’ bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam berkata”ALLAH turun ke langit bumi setiap malam saat terlewatkan sepertiga malam pertama.DIA berkata,”AKU adalah Raja,AKU adalah Raja,adakah yang akan berdoa pada-KU hingga AKU berikan?Adakah yang akan beristighfar pada-KU hingga AKU berikan ampunkan?DIA terus mengatakan-Nya hingga fajar bersinar” (HR. Shahih Bukhari dan Muslim).

Berusaha sabar dan bangun untuk menunaikannya di akhir malam, dilanjutkan dengan beristighfar, mohon keselamatan pada-Nya, perlindungan, kebahagiaan di dunia dan akhirat, dan mintalah sebagai ahli surga,kemudian ungkapkan apa yang menjadi hajat kita,karena sungguh kita sangat dekat dengan-Nya pada detik-detik tersebut.

Dengan dibarengi niat yang ikhlas, hati bersih dan khusyu’menjalaninya, Allah Subhanahu wa Ta’ala ‘akan mengabulkan semua permintaan kita.”Jarak paling dekat antara Khaliq dengan hamba adalah ditengah malam,jika kita mampu mengingat-Nya pada waktu tersebut.

Berusaha meneladani shalafus shalihin, seperti Abdullah bin Umar Rhadiyallahu Anhu, ketika anjuran . Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam,untuk qiyamul lail sampai pada telinganya,”Sebaik-baik manusia adalah saat ia shalat malam hari”.Setelah mendengar anjuran tersebut Abdullah tidak tidur malam melainkan hanya sebentar.(Muttafaq Alaih).

Lebih utama lagi ketika usai shalat qiyamul lail sambil membuka mushaf Al Quran, jika belum sempat menghafalnya,yang penting tidak tertinggal oleh amalan agung itu,oleh cahaya, keberkahan,kehormatan,dan kemuliaan,”kemulian seorang mukmin terletak pada qiyamul lail, dan kehormatanya terletak pada hanya menggantungkan harapan nya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala”.

Sahabat saudaraku fillah..Yang di Rahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Demikian semoga manfaat buat kita semua,’ Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahum Aamiin.

~.::*Orang-orang yang di Cintai ALLAH*::.~

Bismillahirrahmanirrahiim..
Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

~.::*ღ•❀☺•ღ*::.~❀☺*::.~

Sahabat saudaraku fillah..Yang di Rahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Amal ibadah yang kita kerjakan, pada hakikatnya adalah merupakan jalan menuju,menggapai Keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala,dan sekaligus sebagai sarana, untuk Bertaqarrub (mendekatkan diri) Kepada-Nya.

Agar mencapai kedudukan derajat mulia, menjadi hamba-hamba-Nya yang mukmin. Allah Subhanahu wa Ta’ala, akan menjanjikan kedudukan, dan mendapatkan tempat yang baik kekal di dalamnya diakhirat kelak, kepada orang-orang mukmin laki-laki dan wanita.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“ALLAH Menjanjikan kepada orang-orang Mukmin laki-laki dan wanita, (akan mendapatkan) Surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai,mereka kekal di dalamnya, dan (mendapat) tempat yang baik di Surga. Dan Keridhaan ALLAH lebih besar, itulah kemenangan yang Agung”. (QS. AT Taubah : 72 ).

Ayat yang terkandung di dalam kita suci Al Quran diatas, mengandung makna yang luas, dan gambaran orang-orang mukmin laki-laki dan wanita, yang di Cintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, sekaligus juga memotivasi setiap pribadi muslim.

Untuk berlomba-lomba mengisi sepanjang hidupnya di dunia ini, dengan akhlaq mulia,amal yang baik serta ibadah yang benar, sebagai wujud pernyataan iman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,agar di akhirat kelak mendapat tempat yang baik, disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sahabat saudaraku fillah..sebagaimana kita telah ketahui bersama, pada edisi untaian catatan tausiah sebelumnya,bahwa Amalan-amalan yang di cintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, adalah termasuk didalamnya yakni :

Memelihara menjaga shalat fardhu tepat waktu,berbakti kepada orang tua,dzikir,silaturrahim dan seterusnya. Sejalan dengan ini,akan terlintas dalam benak kita, Siapakah orang-orang yang di cintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Pada dasarnya orang-orang yang menggiatkan, amalan-amalan yang di cintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, akan melahirkan orang-orang yang berakhlaq mulia, senantiasa menyempurnakan ketaatanya, patuh terhadap apa pun yang telah menjadi ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya, dan menjalankan syariat, baik berupa perintah maupun larangan, yang telah ditetapkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya dalam AlQuran dan As-Sunnah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Sesungguhnya jawaban orang-orang Mukmin, Bila mereka dipanggil kepada ALLAH dan RASUL-NYA, agar Rasul memutuskan (perkara) di antara mereka ialah ucapan “kami mendengar dan kami Taat.” Dan mereka itulah orang-orang yang Beruntung.” (Q.S. An-Nuur : 51)

Orang-orang yang di cintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, adalah para hamba-hamba-Nya, yang menempatkan Cinta utamanya, paling teratas kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan sekaligus mencintai Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, dengan mengikuti dan menghidupkan Sunnah.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:

"Dari Amrin bin Auf Radhiyallahu Anhu’Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : “Barangsiapa yang menghidupkan suatu Sunnah,dari Sunnah Ajaranku,yang sudah tidak dilakukan orang lagi sepeningalku, Maka baginya tersedia pahala yang sama, dengan orang yang mengerjakannya,tanpa ada kekurangan pahala sedikitpun”.. (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Majah).

"Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu’Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,Bersabda : “Barangsiapa yang berpegang teguh memegang Sunnahku,sewaktu umatku sudah rusak binasa,Maka baginya tersedia Pahala sebanyak Pahala seratus orang mati syahid”. (HR.Al Baihaqi dari Riwayat Al Hasan bin Qutaibah, dan At Thabrani).

Hadits diatas secara keseluruhan menerangkan,bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, menganjurkan kepada kita umatnya, agar mengikuti dan menghidupkan Sunnah,agar menunai kebaikan, sehingga menjadikan kita termasuk orang-orang, yang di cintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Disamping uraian diatas, orang-orang yang di cintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, diantaranya yaitu : Orang-orang yang Bertaqwa (Al Muttaqin),orang yang gemar berbuat kebaikan (Al Muhsiniin), orang yang sabar (Ashabiriin), orang yang Bertawakkal (Mutawakkilin),orang yang bersih (Al Muthahirin), orang yang ikhlas,orang yang berlaku adil, orang yang mencintai saudaranya,orang yang memiliki kasih sayang,orang yang pemurah.

Sahabat Saudaraku fillah yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,Demikian untai an sederhana ini, semoga manfaat buat kita semua,’ Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala . Senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahum Aamiin.

~.::*Menjaga Hati dan Memaknai Kata Hati*::.~

Bismillahirrahmanirrahiim..
Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

~.::*ღ•❀☺•ღ*::.~❀☺*::.~

Sahabat saudaraku fillah..yang di Rahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hati dalam bahasa Arab adalah Qalb yang kemudian di indonesiakan menjadi qalbu. Qalbu adalah suatu lintasan perasaan pada diri manusia atau anggota tubuh yang abstrak dan hanya bisa dirasakan.

Qalbu adalah segumpal daging yang terletak di dalam dada manusia,sebagai tempat bertarungnya pengaruh kebaikan dan kejahatan organ ini memiliki peranan yang sangat penting.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

"Ketahuilah bahwa dalam jasad ada segumpal daging, jika ia baik maka seluruh jasad menjadi baik, tetapi jika ia rusak maka seluruh jasad akan menjadi rusak, ketahuilah segumpal daging itu adalah hati”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Bahasa Hati adalah kata-kata yang terlintas dalam perasaan yang kemudian dituangkan dalam bentuk lisan, tulisan ataupun perbuatan kita, sebagai manifestasi dari apa yang tersirat dari dasar hati kita, sehingga ditemukan berbagai “kata hati” yang agak aneh dan asing terdengar ditelinga dan terbaca oleh mata, karena bahasa hati adalah “Bahasa Rasa” yang hanya akan terbaca dengan hati dan perasaan saja.

Keinginan untuk bertaubat, keinginan untuk taat dan mengabdi kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala , keinginan untuk berbagi dengan sesama, adalah bahasa hati yang benar, yang dituntun oleh fitrah Rabbaniyah kita, dan inilah bahasa hati yang yang haq yang harus diikuti. Taat adalah bahasa hati, mungkin terlihat lewat gerak jasmani, tapi mungkin juga bertolak belakang dengan kata hati kita, hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kita yang tahu.

Sementara ada sisi lain dari hati yang berupa “rasa” dan “bisikan” syaitan yang juga dinisbatkan sebagai bahasa hati seperti rasa malas adalah bahasa hati, rasa enggan adalah bahasa hati,rasa iri adalah bahasa hati, Ingkar juga adalah bahasa hati, yang semuanya abstrak dan tidak terlihat secara kasat mata.Kita harus mengenali Bahasa hati kita agar kita selamat dari tipu muslihat syaitan yang mendompleng dalam “kata hati”, agar kita selamat penuhi hati dengan

Dzikrullah, setiap saat, setiap detik, bahkan setiap hembusan nafas kita, selalu berdzikir, sehingga syaitan tidak mempunyai ruang untuk mengisi kekosongan hati kita, InsyaAllah, ketika kita senantiasa dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita akan terhindar dari bisikan atau bahasa hati yang menyesatkan.

Jadi jelaslah bahwa salah satu potensi yang paling berharga yang kita miliki yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala,untuk bekal hidup sebagai seorang manusia dimuka bumi ini adalah Hati (qalbu).Segumpal daging yang dinamaka hati inilah yang membuat kita mulia atau tidak,bahagia atau sengasara.

Hati yang selalu bersih membuat hidup kita lebih bahagia tidak pernah kecewa dengan ujian,fitnah,atau iri dengki kepada orang lain,dan selalu memandang jernih setiap masalah,sehingga pasti akan tenang dalam menjalani hidup.

Sebaliknya jika orang yang tidak menjaga hati akan bermuara pada hati terkotori dan pada akhirnya selalu tidak tenang,karena hatinya dipenuhi prasangka,rasa dengi,sombong.Orang seperti ini terlihat jelas dari akhlaknya yang semakin terpuruk,sungguh sia-sia waktunya karena hanya sibuk memikirkan kekurangan orang lain semata.

Oleh karena itu seyogianya hati selalu bersih agar memancarkan kebaikan,KH.Abdullah Gymnstiar (AA GYM),mengatakan dalam tausiahnya bahwa “Hati adalah ibarat sebuah teko,dan mulut adalah sebagai bibir teko,Jika sebuah teko berisi air kopi tentunya yang keluar dari mulut teko adalah air kopi pula.

Seperti itulah gambaran hati kita,segala sesuatu dalam hati kita akan disampaikan lewat lisan. Jika hati bersih pasti pembicaraanya pun berbobot tidak sia-sia karena lisannya terjaga.Sebaliknya jika hati terkotori pastilah kata-kata tercela dan sia-sia yang keluar dari lisannya.

Demikian pula dengan wajah orang yang berhati bersih akan memancarkan dari raut muka yang berseri-seri,senyum menghiasi wajahnya,jelaslah siapapun yang bergaul dengannya akan merasa senang.Namun terkadang sering kita melihat orang wajahnya muram,tidak cerah,cemberut,karena hatinya selalu dikotori. Jadi sebenarnya penampilan luarpun dapat menjadi indikasi keadaan hati.

Betapa beruntungya lagi jika hati yang bersih dilengkapi pula dengan tubuh sehat terpelihara dan akal yang cerdas,yang selalu berusaha mengembangkan kemampuan dirinya.Dengan ketiga potensi ini,Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kesempatan kepada kita memilih, apakah akan menjadi mulia atau tidak,sukses atau tidak.

Yang terpenting adalah menjaga hati agar kian bersih,orang yang cacat atau tidak cerdas sekalipun jika ia memiliki hati yang bersih setiap orang pasti akan senang kepadanya dan ia berpeluang mulia disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.Karena dengan hati bersih itu ia mampu bersabar dengan keadaanya,tidak membuatnya menderita.

Memang tidak mudah untuk menjaga hati ini,membutuhkan ikhtiar latihan dan kesabaran serta keistiqamahan,serta senantisa memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala setiap saat,karena itu kita tidak akan mampu menata hati,melembutkan hati tanpa pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sahabat Saudaraku fillah..yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, . Mudah-mudahan manfaat buat kita semua,yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,Yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin…

~.::*Hiasi Cinta Dengan Senyum*::.~

Bismillahirrahmanirrahiim..
Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Sahabat saudaraku fillah..Hadirnya meringankan beban, menghapus perasangka buruk, dan mengokohkan kasih sayang.Sejatinya senyum adalah jendela hati. Dari senyuman kita bisa mengetahui suasana dan isi hati seseorang. Senyuman yang terkembang berarti juga sebuah sinyal bagi orang lain untuk diterima kehadirannya dan diperbolehkan untuk bersama. Karena itu, mari mencoba mengingat-ingat berapa kali sehari kita tersenyum pada pasangan.

Keberadaan pasangan dalam hidup tentu menghadirkan begitu banyak kebaikan yang hadir. Kebaikan yang mungkin telah kita ketahui macamnya dan telah menjadi bagian dari rutinitas hidup. Akan menjadi sangat mungkin, kebaikan itu jadi tak berwarna dan tak bervariasi. Karena itu, senyum adalah sebuah awal untuk membuat kedekatan semakin erat dan penyubur kebaikan-kebaikan lainnya menjelma.

~.::Awal Kebaikan

Sejenak, mari mengingat bahwa kasih sayang yang terjalin antara Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dengan para sahabat semakin kokoh dari hari ke hari, tak lain karena senyum yang senantiasa terkembang.

“Dari Jarir bin Abdillah Radhiyallahu Anhu Berkata, “Sejak aku masuk Islam, Nabi tidak pernah menghalangiku untuk menemuinya. Dan setiap kali berjumpa denganku, beliau selalu tersenyum padaku.” (Riwayat Al-Bukhari).

Alangkah indahnya bila pertalian hati ini pun menjelma dalam hubungan dengan pasangan kita. Senyum yang berarti penerimaan kita atas kehadirannya, sekaligus perlambang rasa cinta kita atas kebaikan yang selalu dihadirkannya dalam kebersamaan, akan menghapus berbagai prasangka dan menghadirkan kebaikan yang bertambah-tambah.

Karena itu, Rasulullah khusus berpesan agar setiap umatnya senantiasa berwajah cerah dan tersenyum pada suaminya atau istrinya. Bagi para istri, Nabi bersabda, “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki? Yaitu istri sholehah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan menaatinya, dan bila ia pergi istrinya akan menjaga harta dan keluarganya.” Sabda ini pun berlanjut pada kewajiban seorang suami, yaitu, “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yg paling baik akhlaq dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya.”

Rasulullah mewasiatkan perkara tersenyum dan berakhlaq yang baik pada pasangan sejak berbelas abad yang lalu. Terbukti, senyum memang perkara yang begitu penting dalam kehidupan berumahtangga sekarang ini. Berapa banyak orang yang mudah tersenyum pada orang lain, tetapi tingkah lakunya sangat tak menyenangkan di dalam rumah. Berapa banyak kini orang yang sangat sigap berbuat baik pada orang lain, tetapi sangat malas dan berat tangan ketika harus membantu pekerjaan istrinya. Tentu semua kondisi ini sangat mengganggu keharmonisan hubungan suami dan istri.

Padahal, bila setiap pasangan memahami betapa pentingnya berbuat baik disertai wajah yang cerah dan senyum yang dikembangkan, tentu banyak masalah yang terselesaikan dengan baik. Kita bisa rasakan, saat pekerjaan tengah bertumpuk, bila uluran tangan tak datang untuk meringankan, seulas senyum dan perhatian yang menyenangkan tentu sudah sangat berarti untuk melepaskan beban yang memberat dalam hati. Karena itu, Rasulullah bahkan mewasiatkan pada setiap Muslim untuk tersenyum sebagai sedekahnya pada sesama Muslim.

“Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu.” (Riwayat At Tirmidzi)

~.::Peringan Beban

Senyum memang sangat besar efeknya bagi kondisi psikologis seseorang. Bisa dibayangkan bila seseorang tengah merasakan kegelisahan yang sangat, tentu senyum yang datang seakan memberi kesempatan baginya untuk menemukan jalan keluar dari masalah.

Kita tentu bisa merasakan ketika harus berangkat menuju kantor atau melakukan perjalanan menuju suatu tempat di pagi hari. Suasana jalan yang padat, berdesakan di dalam angkutan umum, dan kemacetan pastinya membuat perjalanan itu terasa sangat melelahkan. Seulas senyum yang kita lihat dari orang lain, meski ia tak sedang tersenyum pada kita tentu sudah memberi warna yang berbeda. Apalagi bila senyum itu datang dari orang yang seperjalanan dan “sependeritaan” dengan kita. Senyum bisa menjadi awal percakapan yang menyenangkan atau paling tidak bisa sejenak melupakan kepenatan.

Inilah pula yang dirasakan oleh pasangan kita manakala pagi hari menyapa. Sang suami sibuk berkemas berangkat kerja. Bersiap menyambut kemacetan jalan dan bersiap berjibaku dengan beban pekerjaan yang belum tentu sesuai dengan keinginannya. Begitu juga seorang istri. Pagi bagi seorang istri sekaligus ibu adalah waktu yang paling sibuk. Begitu banyak pekerjaan telah menanti, belum lagi permintaan untuk melakukan ini dan itu yang datang dari suami dan si buah hati.

Sungguh, semua rutinitas ini sangat melelahkan jiwa. Alangkah indahnya, bila semua rutinitas yang membelit itu dijalani dengan keceriaan dan senyum yang mengembang. Dampaknya begitu terasa. Bagi seorang suami, bila berangkat kerja dengan diiringi doa dan senyum; beban yang menggelayut rasanya sudah terkurangi separuh di rumah.

Berganti semangat untuk mewujudkan harapan-harapan istri dan anak di rumah. Begitupun dengan sang istri yang harus berjibaku dengan pekerjaan rumah yang tak pernah berganti dan berhenti. Senyum dari suami pasti akan membuat hati akan terasa lebih ringan dan suasana pun menjadi nyaman. Senyum, paling tidak, akan melegakan dan sebuah bentuk pengertian.

~.::Penyelesai Masalah

Kesalahpahaman dan masalah yang membelit juga akan lebih mudah diselesaikan dengan senyum yang disertai dengan ketulusan. Abraham Lincoln pernah mengatakan, “Sebagian besar orang hampir sebahagian yang mereka pikirkan.” Perkataan ini menegaskan pada kita bahwa apa yang kita pikirkan sangat mempengaruhi tindakan bahkan kualitas diri kita.

Bisa dibayangkan bila kita memiliki pikiran negatif terhadap orang lain, maka apapun tindakan kita yang berkaitan dengan orang tersebut pasti juga akan negatif. Termasuk pada pasangan. Dampak negatifnya pasti akan meluas pada segala hal. Cobalah untuk memutus rantai muatan negatif ini dengan senyum.

Senyum juga membawa dampak positif pada cara kita berpikir. Senyum yang berusaha kita hadirkan dalam kondisi seperti apapun akan membimbing kita dalam suasana yang santai dan menyenangkan. Pikiran kita akan terdorong untuk memandang kemelut yang terjadi dari sisi yang positif dan menghindarkan kita dari stress. Otak pun akan mendorong tubuh mengeluarkan energi yang akan membangun imunitas di dalam dan di luar tubuh, memperbaiki kualitas darah, dan memperbaiki kualitas udara yang kita hirup.

Inilah luar biasanya teladan yang diberikan oleh Rasulullah. Inilah kebaikan yang tersimpan dalam Sabdanya, :
“Janganlah kalian meremehkan kebaikan sekecil apa pun, sekalipun itu hanya bermuka manis saat berjumpa saudaramu.” (HR. Muslim)

Karena itu, mulai saat ini, berusahalah untuk senantiasa tersenyum. Buatlah tiap ulasnya yang menghiasi wajah kita berarti kasih sayang dan kebaikan, terutama untuk pasangan kita..Semoga manfaat buat kita semua, Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.

Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-NYA....Aamiin Allahuma AAmiin. **Diadaptasi dari : Jendela Keluarga Suara Hidayatullah , diedit dan disunting kembali oleh : Nafisah Kharunisa Muenthazzar. **

~.::*Muslimah Sejati & Kecintaanya Kepada Ilmu*::.~


Bismillahirrahmanirrahiim..
Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

~.::*.*::.~*~.::*.*~.::*.*::.~

Sahabat Saudaraku fillah..yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita telah ketahui bersama bahwa wanita sejati, adalah wanita sholehah yang meyakini Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai Rabb-Nya,dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sebagai Nabinya,dan Islam adalah Agamanya.

Salah satu keutamaan wanita muslimah sejati adalah selalu bersemangat untuk menuntut ilmu,semangat mengamalkan ilmunya,dan semangat dalam mengajak orang lain agar mengamalkan ilmu.

Kewajiban menuntut ilmu dalam Islam tidak mebedakan antara kaum lelaki dan kaum wanita . Kaum wanita pun diperintahkan agar membekali dirinya dengan ilmu yang manfaat.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Menuntut Ilmu itu adalah Wajib bagi setiap Muslim dan Muslimah...”(H.R.Ibnu Majah dan lainnya At Tarqib).

Seorang muslimah sejati hendaknya selalu memiliki, semangat yang kuat untuk menuntut ilmu,sebagaimana wanita-wanita sholehah terdahulu ketika di zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, para sahabat dan para tabi’in.Yaitu selalu bersemangat menuntut ilmu Agama yang bermanfaat,ilmu yang dapat membantu tertanamnya aqidah,keimanan dan keyakinan yang kuat kedalam hatinya,ilmu yang menambah kekhusyuan dan ketaqwaan serta amal shalehnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Bertaqwalah kamu kepada ALLAH,Niscaya ALLAH akan mengajarimu.Sesungguhnya ALLAH Maha Mengetahui atas segala sesuatu.” (Q.S. Al Baqarah : 282).

Para Ulama telah mendefinisikan taqwa adalah ”Melaksanakan semua Perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Menjauhi semua Larangan-Nya. Jadi jelaslah dengan memelihara diri dalam garis-garis ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala’dan Rasul-Nya’dan menjauhi segala yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala’dan Rasul-Nya.

Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala’ akan menambah ilmu dan pengetahuan dalam masalah agama. Ilmu yang diiringi ketaqwaan akan menambah kedekatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala’,sebaliknya ilmu yang tidak dibarengi dengan ketaqwaan akan menambah jauh dari Allah Subhanahu wa Ta’ala’.

Demikian juga orang-orang yang berilmu dan beriman akan diangkat derajatnya beberapa derajat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“ALLAH akan Mengangkat derajat orang-orang yang Beriman dan Berilmu di antara kamu dengan beberapa derajat.:(QS. Al Mujadalah : 11).

“Katakanlah’ Hai (Muhammad) : “Apakah sama orang-orang yang Berilmu dan orang-orang yang tidak Berilmu?” (QS. Az Zumar : 9).

Aisyah Radhiyallahu Anha Isteri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, adalah seorang Faqihah (wanita ahli fiqih),ketika berusia 18 tahun, namun demikian dia telah memenuhi pelosok bumi dengan ilmunya.

Dia seorang sahabiyah yang banyak meriwayatkan hadits ,dan tidak seorang pun diantara sahabat yang lebih banyak, meriwayatkan hadits selain dari, Aisyah Radhiyallahu Anha dan Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu.Banyak kaum muslimah ketika di zaman sahabat yang berkunjung kepada Aisyah Radhiyallahu Anha’untuk belajar ilmu darinya.

Az Zuhri berceritra tentang ilmu Aisyah Radhiyallahu Anha :

“Seandainya ilmu Aisyah Radhiyallahu Anha ‘dikumpulkan lalu dibandingkan dengan ilmu seluruh wanita,niscaya ilmu Aisyah Radhiyallahu Anha lebih banyak dan lebih utama”

Muslimah sejati adalah seoarang mu’minah sejati yang selalu menuntut ilmu yang dapat menyinari mata hatinya untuk menempuh jalan hidayah dan melaksanakan amal shaleh, dia menuntut ilmu untuk mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala dan syariat-Nya,untuk mengenal Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, cara hidup beliau,dan untuk mengetahui dan memperhatikan cara hidup salafush shalih (orang-orang shaleh terdahulu) .

Dan mengenal para sahabiyah (wanita sahabat),dengan demikian jadilah dia sebagai guru terbaik bagi anak-anaknya,sehingga anak-anaknya kelak akan datang menjadi pilar-pilar umat.

Dalam menuntut ilmu, seorang muslimah sejati sangat mengutamakan kejujuran dan amanah, begitu juga ketika mengamalkannya dan menyampaikannya kepada orang lain. Sehingga jadilah ia seorang alimah (wanita berilmu) dan amilah (wanita yang mengamalkan ilmunya). Banyak hadits disebutkan keutamaan-keutamaan orang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu yaitu :

Ibnu Abbas Radhiyallahu’Anhuma’berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,Bersabda :

”Barangsiapa datang ajalnya (meninggal dunia) ketika ia sedang menuntut Ilmu, maka ia akan menghadap ALLAH dalam keadaan tidak ada antara dirinya dengan para Nabi kecuali satu derajat kenabian”.(H.R. At Thabrani- Al Ausath).

Watsilah bin Asqa’ Radhiyallahu Anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,Bersabda :

“Barangsiapa menuntut ilmu lalu ia mendapatkannya,maka ALLAH mencatat baginya dua bagian pahala,dan barangsiapa menuntut ilmu tidak mendapatkannya, maka ALLAH mencatat baginya satu bagian pahala.”(H.R. At Thabrani – At Tarqhib).

Ibnu Abbas Radhiyallahu’Anhuma’Meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, :

“Satu orang faqih (orang yang memiliki kefahaman dalam masalah syariat Islam) lebih ditakuti syetan dari pada 1000 orang Abid (ahli Ibadah).”(H.R. Tirmidzi,Ibnu Majah,dan Baihaqi).

Hendaklah kita tidak salah memahami bahwa yang diwajibkan kepada kaum muslimin dan muslimat adalah menuntut ilmu agama. Imam Abu Hamid Al Ghazali ‘menyatakan bahwa urutan ilmu pengetahuan yang harus dipelajari dan diketahui oleh seorang muslim laki-laki maupun wanita adalah :

1. Ilmu Tauhid (keimanan) dan hal-hal yang fardhu dalam Agama
2. Ilmu Sunnah dan adab-adabnya
3. Ilmu Muamalah,Muasyarah (hubungan sesama manusia),terutama berbakti kepada suami,orang tua,mendidik anak dan sebagainya.
4. Ilmu-ilmu lainnya yang bermanfaat dunia dan akhirat.

Dr.Abdullah Nashih Ulwan menyatakan bahwa”Wanita wajib mempelajari keterampilan yang sesuai dengan tugas dan spesialisasinya sebagai ibu dan isteri.”Namun janganlah kita terjebak dan mengikuti pemikiran yang melanda umat saat ini,yaitu kaum wanita bahkan kaum laki-laki menyepelekan ilmi-ilmu agama, dan bahkan lebih parah lagi menganggap bahwa mempelajari ilmu agama adalah kurang berguna,

Sedangkan ilmu pengetahuan umum dan teknologi,dianggap suatu kehebatan yang luar biasa.Maka diharapkan dari wanita sholehah demikian juga kaum laki-laki agar dapat mengidupkan kembali semangat mencari Ilmu Agama.

Sahabat Saudaraku fillah yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,Demikian semoga manfaat buat kita semua,’ Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahum Aamiin.

~.::*Kemudahan dalam Islam *::.~

Bismillahirrahmanirrahiim..
Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh..



~.::**::.~*::.~~.::**::.~.::**::.

~.::*Sahabat..saudaraku fillah… yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana kita maklumi bersama,bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang mendapatkan legitimasi (pengakuan) dari Sang Pemilik-Nya.

Bahwa Islam adalah agama yang Rahmatan lil alamiin, tidak didapatkan satu ajaranpun dalam Islam yang merugikan para pemeluknya, tidak ditemukan satu prinsippun dalam Islam yang mencelakakan para penganutnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahui, dan Maha Teliti terhadap apa saja yang dilakukan dan dikerjakan oleh hamba-hamba-Nya,Maha Mengetahui segala kemauan,pikiran,perasaan dan yang terbesit di dalam hati, baik diucapkan maupun tidak, serta Maha Mengetahui segala perbuatan,tingkah laku,dan segala akatifitas manusia, tidak ada satu pun yang luput dari pengawasan-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Adil,tidak satupun manusia akan di dzalimi-Nya, dan semua manusia akan diberi imbalan dan sanksi sesuai dengan apa yang dilakukan dan dikerjakan masing-masing.


Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Barangsiapa yang Mengerjakan KEBAIKAN seberat zarrah,Niscaya dia akan melihat Balasannya.Dan Barangsiapa yang Mengerjakan KEJAHATAN seberat zarrah,Niscaya dia akan melihat Balasannya.” (QS. Al Zalzalah :7-8).


Makna ayat diatas dapat kita pahami,bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala, akan memberi balasan terhadap apa saja, yang dikerjakan oleh manusia selama hidup di dunia. Zarrah dalam ayat diatas para ahli tafsir,ada yang memberi pengertian bahwa “zarrah” adalah sejenis atom yang paling terkecil.

Demikian juga apa yang telah ditetapkan dan diwajibkan, kepada hamba-hamba-Nya ada pada batas kemampuan manusia. Sesungguhnya kewajiban dalam syariat Islam adalah bercirikan kemudahan,karena bersumber dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui.


Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“ALLAH menghendaki Kemudahan bagimu,dan tidak menghendaki kesukaran bagimu..”(QS. Al Baqarah : 185).

“ALLAH tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya, dia mendapat (pahala) dari (kebaijikan) yang dikerjakannya,dan mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya..”(QS. Al Baqarah : 286).


Ayat yang terkandung dalam kitab suci Al Qur’an diatas mengisyaratkan,dan menunjukkan Kemudahan dalam Islam,bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak membebani seseorang dari hamba-Nya dengan beban yang membuatnya sulit dan sempit, dan segala amal perbuatan yang kita lakukan dan kerjakan akan mendapatkan ganjarannya.

Dan kita menyadari dan sadar ada Malaikat Raqib dan Atid, yang senantiasa mencatat setiap amal kita, sekecil apapun tanpa terlewatkan,Malaikat Raqib pencatat amal baik dan Malaikat Atid yang senantiasa mencatat amal buruk.


Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“ Tidak ada suatu kata yang diucapkannya, melainkan ada disisinya Malaikat pengawas yang selalu siap mencatat’Raqiibun’Atid..”. (QS. Qaaf : 18).


Sahabat Saudaraku fillah yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,dari uraian sederhana diatas dapat dimakanai, bahwa pada dasarnya kewajiban dalam syariat Islam adalah bercirikan kemudahan,dan ada pada batas kemampuan manusia, karena bersumber dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui.

Demikian semoga manfaat buat kita semua,’ Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahum Aamiin.

~.::*Sahabat Saudaraku fillah..Silakan di Tag/Share semua Untuk Umat dan Syiar Islam,,Bantu Tag Sahabat-sahabat yang lain… . Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum.


~.::*SaLam Santun Erat SiLaturrahim dan UkhuwaH Fillah *::.~

Jumat, 10 Agustus 2012

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Ahlan Wa Sahlan,Marhaban fii zaumina hadza

Buat Akhina Wa Ukhtina yang ingin TAG or SHARE PICT'a,di persilahkan "BEBAS"
...
Silahkan Bantu sahabat'' lain ngETaG ya

ANA UHIBUKA LADZI AHBABTANI LAHUU

Alhamdulillaah…..
Segala Puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian alam.Tuhan Yang Maha Rahman.Maha Rahim.. Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk kekasih Allah,Muhammad Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam.Allahumma Shalli wa Salim Ala Sayyidina Muhammadin wa Ala aali Sayyidina Muhammadin fi Kulli Lam Hatin wa na Fasinn bi'adadi Kulli Ma'lu Mil Lak.

`*•Yaa Rabbi•*´¯)Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta,berfikir sebelum bertindak,santun dalam berbicara,tenang ketika gundah,diam ketika emosi melanda,bersabar dalam setiap ujian.Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin Khattab,sedermawan Utsman bin Affan,sepintar Ali bin Abi Thalib,sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhumღ..Aamiin ya Rabbal'alamin.

Sabda Rasulullah SAW dalam hadis Riwayat Muslim, "Harta yang paling berharga di dunia adalah wanita yang solehah."

Ramai manusia menisbahkan kemulian wanita pada kecantikan semata-mata.

Ada juga yang menisbahkan kemuliaan mereka pada kekayaan, dan tidak kurang juga pada keturunan.

Tetapi ini semua adalah penilaian oleh insan yang buta mata hatinya.

Sesungguhnya kemuliaan semua makhluk Allah SWT adalah terletak pada tahap ketaqwaan kepada Allah SWT.

Wanita adalah makhluk Allah yang amat istimewa.

Kemuliaan dan keruntuhan sesuatu bangsa terletak di tangan wanita, walaupun mereka diselubungi kelemahan, tapi teriakan mereka mampu merubah segalanya.

Kerana itulah sebagai anak, dia perlu menjadi anak yang solehah.

Manakala sebagai isteri, dia menjadi isteri yang menyenangkan dan menenangkan hati suaminya.

Sebagai ibu pula, dia akan mendidik anaknya dengan penuh kasih dan sayang.

Firman Allah SWT dalam surah An-Nisa' ayat ke-24 yang bermaksud, "Barangsiapa yang mengerjakan amalan yang soleh baik lelaki mahupun wanita sedang ia seorang yang beriman maka mereka itu masuk ke dalam syurga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun."

Dalam Islam wanita amat dihormati dan dihargai peranannya. Sebagaimana eratnya hubungan siang dan malam yang saling melengkapi, begitu juga lelaki dan wanita diciptakan untuk saling melengkapi.

Setiap lelaki dan wanita memiliki tugas-tugas dan kewajipan-kewajipan yang berlainan, sesuai dengan fitrah masing-masing. Namun, matlamat hidup setiap lelaki dan wanita adalah sama, iaitu mencari keredhaan Allah SWT.

Rasulullah SAW telah memerintahkan supaya kaum wanita diperlakukan menurut fitrah ia dijadikan sebagaimana dalam sabdanya yang bermaksud,

"Berlaku baiklah terhadap kaum wanita lantaran mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok adalah bahagian yang teratas, jika kamu cuba untuk meluruskannya kamu akan mematahkannya dan jika kamu membiarkannya ia akan tetap bengkok, maka berlaku baiklah terhadap kaum wanita kamu." - Hadis Riwayat Al-Bukhari dan Muslim

Nilai wanita bukan terletak pada pakaiannya yang menonjol, berhias diri untuk memperlihatkan kecantikannya, tetapi hakikatnya ialah pada kesopanan, rasa malu dan keterbatasan dalam pergaulan.

Wanita solehah itu adalah wanita yang tegar menjaga maruah serta apa yang lahir dari dirinya, dari hujung rambut hingga hujung kaki, termasuklah wajahnya, suaranya, senyum tawanya, jalannya, tulisannya hatta namanya sekalipun.

Wajahnya bukan aurat tetapi ada kalanya ia menjadi aurat

Dalam mazhab syafie ada khilafnya berdasarkan ayat ke-30 dalam surah an-Nur.

Allah melarang wanita beriman menunjukkan perhiasannya, kecuali apa yang telah zahir daripadanya.

Ulama Syafie berpendapat makna "apa yang zahir daripadanya" adalah muka dan tapak tangan, tetapi bagi wajah yang boleh mengundang fitnah, ia tetap menjadi aurat.

Wanita yang khuatir wajahnya boleh melalaikan lelaki yang memandangnya pasti akan menganggapnya sebagai aurat, lalu mengenakan purdah pada wajahnya.

Mungkin berat bagi wanita bergelar remaja untuk mengamalkannya, tapi cukuplah dengan tidak terlalu menonjolkan diri mereka di hadapan ajnabi atau tidak menjadikan wajah mereka sebagai paparan umum seperti friendster, facebook dan lain-lain.

Suaranya bukan aurat, tapi ada kalanya ia menjadi aurat.

Wanita yang memahami erti kesolehan tidak akan melembutkan suaranya di hadapan ajnabi kerana memahami perintah Allah SWT.

"Maka janganlah kamu melemah lembutkan suara dalam bebicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit hatinya." (Surah Al-Ahzab, 33)

Jadi, bertegaslah apabila berurusan dengan lelaki ajnabi.

Pergaulan yang betul telah Allah ajarkan melalui kisah dua orang puteri Nabi Syuib AS.

Bagaimana mereka ketika ingin memberi minum haiwan ternakan, mereka dapati ramai pengembala di sumur. Hajat mereka tidak kesampaian.

Nabi Musa AS telah mengambil alih tugas mereka.

Apabila selesai memberi minum haiwan ternakan tersebut, salah seorang daripada puteri tersebut mendatangi Nabi Musa AS dengan keadaan malu untuk menyampaikan pesanan ayahnya menjemput Nabi Musa AS ke rumahnya.

Daripada peristiwa ini, Allah menggambarkan wanita solehah itu adalah wanita yang tidak memdedahkan dirinya kepada pandangan umum.

Apabila ia berurusan dengan lelaki ajnabi, maka ia akan tunduk dan melahirkan rasa malu.

Berurusanlah dengan ajnabi tanpa mendatangkan keadaan khalwat (berdua-duaan).

Khalwat paling mudah berlaku dalam hubungan cinta terlarang. Khalwat juga adalah bunga-bunga zina.

Berbual-bual di telefon atau SMS di antara lelaki dan wanita kerana dasar cinta terlarang sehingga menyebabkan nafsu syahwat bergelora juga dikira sebagai khalwat kerana ia berlaku secara berdua-duaan.

Saidina Umar r.a berkata, "Aku lebih rela berjalan di belakang seekor singa daripada berjalan di belakang seorang wanita."

Seorang wanita solehah tidak akan membiarkan lelaki berjalan di belakangnya kerana dia faham seribu satu fitnah boleh timbul daripada keadaan tersebut.

Bagaimana pula keadaan wanita yang tidak melabuhkan jilbabnya apabila lelaki berjalan di belakangnya?

Maka, labuhkanlah tudungmu.

Ketahuilah bahawa pada pagi hari perintah berjilbab diwahyukan kepada Rasulullah SAW,seorang sahabiyah yang masih tidak tahu tentang wahyu tersebut telah keluar dari rumahnya tanpa jilbab. Kemudian seseorang telah menegurnya, "Mengapa engkau tidak berjilbab, adakah engkau tidak tahu tentang perintah memakainya?"

Lalu wanita tersebut berhenti melangkah dan menyuruh seseorang mengambil jilbabnya, lalu beliau berkata, "Aku tidak mahu selangkah pun aku berjalan dalam keadaan melanggari perintah Allah SWT."

Malangnya hari ini apa yang terjadi kepada wanita Islam; bertahun-tahun belajar Islam tetapi masih tiada kekuatan untuk mengamalkannya.

Saudariku,Bangkitlah dari lenamu yang panjang dan tidak berkesudahan.

Sekali kamu terjatuh, jangan biarkan diri kamu jatuh selamanya.

Kamu punya kekuatan untuk bangkit semula, walaupun kita berdosa sebanyak buih yang memutih di lautan.

Yakinlah kasih sayang dan keampunan Allah terlalu luas.

Saudariku,Hidup ini seperti mimpi, seorang pengemis bermimpi menjadi seorang raja, dipuji dan dipuja, segala kemuliaan dan kekayaan tunduk kepadanya, tapi bila dia sedar dari lenanya, dia masih seorang pengemis yang miskin dan tidak punya apa-apa.

Seorang raja yang bermimpi, menjadi seorang pengemis yang miskin dan hodoh, dia dihina dan dikeji di setiap persimpangan yang dilalui, tapi bila raja itu sedar dari lena, dia tetap seorang raja.

Matanglah dalam urusan akhiratmu. Jangan kerana kesenangan dunia yang sementara, kau sanggup menempah sengsara di akhirat selamanya.

Janganlah kerana kasih makhluk yang sementara, kau hilang kasih Allah SWT di akhirat sana. Jika kau hilang kasih Allah SWT, nescaya kau akan hilang segalanya.

Saudariku,Saidatina Aisyah RA pernah berpesan,

"Sebaik-baik wanita adalah yang tidak memandang dan dipandang"

Jangan kau berasa bangga dengan kecantikanmu sehingga kau dikejar jutaan lelaki. Itu bukan kemuliaan bagimu.

Jika kau berasa bangga, kau menyamakan dirimu dengan pepasir di pantai, yang boleh dipijak dan dimiliki sesiapa sahaja.

Muliakanlah dirimu dengan taqwa, setanding mutiara Zabarjad, yang hanya mampu dimiliki penghuni syurga.

Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir

♥ SEMOGA BERMANFAAT ♥

Sebuah renungan untukku, untukmu,untuk kita semua. Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati yang terkunci...

Bergeraklah masuk,Buka tiap lembaran kalimat hati,maknai,lalu tunaikanlah

Hak cipta adalah milik Allah Azza Wa Jalla semata.Ilmu adalah amanat Allah yg harus disampaikan kepada Ummah...kami hanya menyampaikan apa yg kami miliki...

Sungguh bahagia insan yang telah menemukan cinta sejatinya.. ibarat tasbih & benang pengikatnya.. terajut menjadi satu untaian yang selalu disentuh satu demi satu oleh insan mulia yang bibirnya basah akan cinta kepada Rabb-Nya

Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir


♥SALAM SANTUN UKHUWAH♥

Semoga apa yang telah disampaikan ini ada manfaatnya,

Afwan Minkum Kebenaran datangnya dari Allah kekurangan dari pribadi ana dan ana hanya menyampaikan apa yang diamanahkan Allah

Wallahù'alam bíshawab Wabíllahí taùfík walhídayah,

Wassalamù'alaíkùm salam warahmatùllahí wabarakatùh

(¯`*•.¸☆ Buah Kebeningan Hati ☆¸.•*´¯)☆

 Bismillahirrahmanirrahiim ☆Assalamu'allaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.....Sahabat Saudaraku Fillah...... sungguh beruntung bagi siapapun yang mampu menata qolbunya menjadi bening, jernih, bersih, dan selamat. Sungguh berbahagia dan mengesankan bagi siapapun sekiranya memiliki qolbu yang tertata, terpelihara, dan terawat dengan sebaik-baiknya. Karena selain senantiasa merasakan kelapangan, ketenangan, ketenteraman, kesejukan, dan indahnya hidup di dunia ini, pancaran kebeningan hati pun akan tersemburat pula dari indahnya setiap aktivitas yang dilakukan.Betapa tidak, orang yang hatinya tertata dengan baik, wajahnya akan jauh lebih jernih. Bagai embun menggelayut di ujung dedaunan di pagi hari yang cerah lalu terpancari sejuknya sinar mentari pagi; jernih, bersinar, sejuk, dan menyegarkan. Tidak berlebihan jika setiap orang akan merasa nikmat menatap pemilik wajah yang cerah, ceria, penuh sungging senyuman tulus seperti ini.Begitu pula ketika berkata, kata-katanya akan bersih dari melukai, jauh dari kata-kata yang menyombongkan diri, terlebih lagi ia terpelihara dari kata-kata riya, subhanallah. Setiap butir kata yang keluar dari lisannya yang telah tertata dengan baik ini, akan terasa sarat dengan hikmah, sarat dengan makna, dan sarat akan manfaat. Tutur katanya bernas dan berharga. Inilah buah dari gelegak keinginan di lubuk hatinya yang paling dalam untuk senantiasa membahagiakan orang lain.Kesehatan tubuh pun terpancari pula oleh kebeningan hati, buah dari kemampuannya menata qolbu. Detak jantung menjadi terpelihara, tekanan darah terjaga, ketegangan berkurang,dan kondisi diri yang senantiasa diliputi kedamaian. Tak berlebihan jika tubuh pun menjadi lebih sehat, lebih segar, dan lebih fit. Tentu saja tubuh yang sehat dan segar seperti ini akan jauh lebih memungkinkan untuk berbuat banyak kepada umat.Orang yang bening hati, akal pikirannya pun akan jauh lebih jernih. Baginya tidak ada waktu untuk berpikir jelek sedetik pun jua. Apalagi berpikir untuk menzhalimi orang lain, sama sekali tidak terlintas dibenaknya. Waktu baginya sangat berharga. Mana mungkin sesuatu yang berharga digunakan untuk hal-hal yang tidak berharga? Sungguh suatu kebodohan yang tidak terkira. Karenanya dalam menjalani setiap detik yang dilaluinya ia pusatkan segala kemampuannya untuk menyelesaikan setiap tugas hidupnya. Tak berlebihan jika orang yang berbening hati seperti ini akan lebih mudah memahami setiap permasalahan, lebih mudah menyerap aneka ilmu pengetahuan, dan lebih cerdas dalam melakukan beragam kreativitas pemikiran. Subhanallah, bening hati ternyata telah membuahkan aneka solusi optimal dari kemampuan akal pikirannya.Walhasil, orang yang telah tertata hatinya adalah orang yang telah berhasil merintis tapak demi tapak jalan ke arah kebaikan tidak mengherankan ketika ia menjalin hubungan dengan sesama manusia pun menjadi sesuatu yang teramat mengesankan. Hatinya yang bersih membuat terpancar darinya akhlak yang indah mempesona, rendah hati, dan penuh dengan kesantunan. Siapapun yang berjumpa akan merasa kesan yang mendalam, siapapun yang bertemu akan memperoleh aneka mamfaat kebaikan, bahkan ketika berpisah sekalipun, orang seperti ini menjadi buah kenangan yang tak mudah dilupakan.Dan, Subhanallah, lebih dari semua itu, kebeningan hatipun ternyata dapat membuat hubungan dengan Allah Subhanahu Wa Ta'alla menjadi luar biasa manfaatnya. Dengan berbekal keyakinan yang mendalam, mengingat dan menyebut-Nya setiap saat, meyakini dan mengamalkan ayat-ayat-Nya, membuat hatinya menjadi tenang dan tenteram. Konsekuensinya, dia pun menjadi lebih akrab dengan Allah Subhanahu Wa Ta'alla,, ibadahnya lebih terasa nikmat dan lezat. Begitu pula doa-doanya menjadi luar biasa mustajabnya. Mustajabnya doa tentu akan menjadi solusi bagi persoalan-persoalan hidup yang dihadapinya. Dan yang paling luar biasa adalah karunia perjumpaan dengan Allah Azza wa Jalla di akhirat kelak, Allahu Akbar.Pendek kata orang yang bersih hati itu, luar biasa nikmatnya, luar biasa bahagianya, dan luar biasa mulianya. Tidak hanya di dunia ini, tapi juga di akhirat kelak. Tidak rindukah kita memiliki hati yang bersih?Silahkan bandingkan dengan orang yang berperilaku sebaliknya; berhati busuk, semrawut, dan kusut masai. Wajahnya bermuram durja, kusam, dan senantiasa tampak resah dan gelisah. Kata-katanya bengis, kasar, dan ketus. Hatinya pun senantiasa dikotori buruk sangka, dendam kesumat, licik, tak mau kompromi, mudah tersinggung, tidak senang melihat orang lain bahagia, kikir, dan lain-lain penyakit hati yang terus menerus menumpuk, hingga sulit untuk dihilangkan. Tak berlebihan bila perilakunya pun menjadi hina dan nista, jauh dari perilaku terhormat, lebih dari itu, badannya pun menjadi mudah terserang penyakit. Penyakit buah dari kebusukan hati, buah dari ketegangan jiwa, dan buah dari letihnya pikiran diterpa aneka rona masalah kehidupan. Selain itu, akal pikirannya pun menjadi sempit dan bahkan lebih banyak berpikir tentang kezhaliman.Oleh karenanya, bagi orang yang busuk hati sama sekali tidak ada waktu untuk bertambah ilmu. Segenap waktunya habis hanya digunakan untuk memuntahkan ketidaksukaannya kepada orang lain. Tidak mengherankan bila hubungan dengan Allah Subhanahu Wa Ta'alla pun menjadi hancur berantakan, ibadah tidak lagi menjadi nikmat dan bahkan menjadi rusak dan kering. Lebih rugi lagi, ia menjadi jauh dari rahmat Allah. Akibatnya pun jelas, doa menjadi tidak ijabah (terkabul), dan aneka masalah pun segera datang menghampiri, naudzubillaah (kita berlindung kepada Allah).Ternyata hanya kerugian dan kerugian saja yang didapati orang berhati busuk. Betapa malangnya. Pantaslah Allah Subhanahu Wa Ta'alla dalam hal ini telah mengingatkan kita dalam sebuah Firman-Nya : “Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (Q.S. Asy-Syam [91] : 9 10).Ingatlah Sahabat Saudaraku Filllah,,, hidup hanya satu kali dan siapa tahu tidak lama lagi kita akan mati. Marilah kita bersama-sama bergabung dalam barisan orang-orang yang terus memperbaiki diri, dan mudah-mudahan kita menjadi contoh awal bagaimana menjadikan hidup indah dan prestatif dengan bening hati, Insya Allah....☆ Semoga Bermanfaat ☆ღ•Sahabat Saudaraku fillah..Silakan di Tag/Share semua Untuk Umat dan Syiar Islam,,Bantu Tag Sahabat-sahabat yang lain…. Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum. ~.::*ღ•SaLam Santun Erat SiLaturrahim dan Ukhuwah Fillah•ღ*::.~

☆ Kisah Kekasih Allah, Fatimah RA ☆

☆ Bismillahirrahmanirrahiim ☆


Assalamu'allaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.....



Gembira hatinya, gembiralah Rasulullah saw. Tertitis air matanya, berdukalah baginda. Dialah satu-satunya puteri yang paling dikasihi oleh junjungan Rasul selepas kewafatan isterinya yang paling dicintai, Siti Khadijah. Itulah Siti Fatimah ra, perempuan terkemuka di dunia dan penghuni surga di akhirat.


Bersuamikan Sayyidina Ali bukanlah satu kebanggaan yang menjanjikan kekayaan harta. Ini adalah karena Sayyidina Ali yang merupakan salah seorang dari empat sahabat yang sangat rapat dengan Rasulullah saw, merupakan kalangan sahabat yang sangat miskin dibanding dengan yang lain.


Namun jauh di sanubari Rasulullah, tersimpan perasaan kasih dan sayang yang sangat mendalam terhadapnya. Rasulullah saw pernah bersabda kepada Sayyidina Ali, "Fatimah lebih kucintai daripada engkau, namun dalam pandanganku engkau lebih mulia daripada dia."(HR. Abu Hurairah).


Perempuan pilihan untuk lelaki pilihan. Fatimah mewarisi akhlak ibunya, Siti Khadijah. Tidak pernah membebani dan menyakiti suami dengan kata-kata atau sikap. Sentiasa senyum menyambut kepulangan suami hingga hilang separuh masalah suaminya. Dengan mas kawin hanya 400 dirham hasil jualan baju perang kepada Sayyidina Usman Ibnu Affan itulah dia memulai penghidupan dengan perempuan yang sangat dimuliakan Allah di dunia dan di akhirat.


Bukan Sayyidina Ali tidak mau menyediakan seorang pembantu untuk isterinya tetapi karena ia memang tidak mampu berbuat demikian. Meskipun beliau cukup tahu isterinya setiap hari bekerja keras menguruskan anak-anak, memasak, membasuh dan menggiling tepung, dan yang lebih melelahkan lagi jika terpaksa mengambil air yang begitu jauhnya sehingga kelihatan tanda di bahu kiri dan kanannya.


Suami mana yang tidak sayang dengan isterinya. Bila Sayyidina Ali berada di rumah, beliau akan turut menyinsing lengan membantu Siti Fatimah menggiling tepung di dapur. "Terima kasih suamiku," bisik Fatimah pada suaminya. Usaha sekecil itu, di celah-celah kesibukan sudah cukup berkesan dalam membelai perasaan seorang isteri.


Suatu hari, Rasulullah saw masuk ke rumah anaknya. Didapati puterinya yang berpakaian kasar itu sedang mengisar biji-biji gandum dalam linangan air mata. Fatimah segera menghapus air matanya ketika menyadari kehadiran ayahanda kesayangannya itu.


Lalu ditanya oleh baginda, "Wahai buah hatiku, apakah yang engkau tangiskan itu? Semoga Allah menggembirakanmu."


Dengan sayu Fatimah berkata, "Wahai ayahanda, sesungguhnya anakmu ini terlalu penat karena terpaksa mengisar gandum dan menguruskan segala urusan rumah seorang diri. Wahai ayahanda, kiranya tidak keberatan bolehkah ayahanda meminta suamiku menyediakan seorang pembantu untukku?"


Berkata Rasulullah saw dengan kata-kata yang masyhur, "Wahai Fatimah, Gunung Uhud pernah ditawarkan kepadaku untuk menjadi emas, namun ayahanda memilih untuk keluarga kita kesenangan di akhirat." Jelas, Baginda Rasul menginginkan untuk mendidik puterinya bahwa kesusahan bukanlah penghalang untuk menjadi saleh.


Ayahanda yang penyayang itu terus menatap puterinya dengan pandangan kasih sayang, "Puteriku, maukah engkau kuajarkan sesuatu yang lebih baik daripada apa yang kau pinta itu?"


"Tentu sekali ya Rasulullah," jawab Siti Fatimah kegirangan.


Rasulullah saw bersabda, "Jibril telah mengajarku beberapa kalimah. Setiap kali selesai salat, hendaklah membaca Subhanallah sepuluh kali, Alhamdulillah sepuluh kali dan Allahu Akbar sepuluh kali. Kemudian ketika hendak tidur baca Subhanallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar ini sebanyak tiga puluh tiga kali."


Ternyata amalan itu telah memberi kesan kepada Siti Fatimah. Semua kerja rumah dapat dilaksanakan dengan mudah dan sempurna meskipun tanpa pembantu rumah. Itulah hadiah istimewa dari Allah buat hamba-hamba yang hatinya senantiasa mengingat-Nya...





☆ Semoga Bermanfaat ☆


ღ•Sahabat Saudaraku fillah..Silakan di Tag/Share semua Untuk Umat dan Syiar Islam,,Bantu Tag Sahabat-sahabat yang lain…. Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum.

ღ•SaLam Santun Erat SiLaturrahim dan Ukhuwah Fillah•ღ

☆ Jauhi Dari Sifat Sombong Dan Bongkak ☆

☆ Bismillahirrahmanirrahiim ☆

Assalamu'allaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.....

Sahabat Saudaraku Fillah....Sombong, bongkak, angkuh dan takabur atau kibir mempunyai pengertian yang sama. Iaitu salah satu daripada sifat-sifat mazmumah (sifat tercela/terkeji). Sifat ini menjadi kebencian dan kemurkaan Allah Subhanahu Wa Ta'alla kepada sesiapa yang memilikinya, walaupun cuma sedikit, dan menjadi penghalang daripada syurga. Sabda Rasulullah Shalallahu Allaihi Wassallam :
"Tidak akan masuk syurga orang yang di dalam hatinya terdapat walau seberat zarah dari perasaan takabur atau sombong."

Firman Allah Subhanahu Wa Ta'alla yang bermaksud:
"Sesungguhnya mereka yang sombong untuk taat sebagai hambaKu, mereka akan masuk Jahanam sebagai makhluk yang hina dina."(Almukmim:60)

Sifat sombong atau takabur ini boleh di bagikan kepada dua, iaitu, takabur lahir dan takabur batin. Takabur lahir dapat dilihat melalui perbuatan dan tindakannya. Gayanya angkuh, mulutnya tajam, mudah menghina orang yang dianggapnya lebih rendah (pangkat, kealiman, darjat keturunan) daripadanya.

Ketakaburan itu adakalanya dapat dilihat melalui perbicaraan, seperti tidak mahu mengalah, menganggap dirinya sentiasa benar dan tidak mahu mendengar dan mengikut nasihat.

Imam Al Ghazali berkata ;
"Orang yang takabur itu ialah orang yang apabila ditegur, ia marah dan benci, sedangkan kalau ia menegur orang lain ditegurnya dengan keras dan kasar."

Orang yang sombong atau takabur ini mudah menghina orang lain dan akan marah jika ada yang mengatasinya ia akan dengki apabila orang lain mendapat nikmat dan akan berdendam dengan orang yang menandingnya.

Takabur ialah penyakit hati yang merbahaya. Orang yang berpenyakit ini tidak boleh menjadi pendakwah. Ditakuti melalui tindak tanduknya akan menampakkan akhlak yang buruk. Kata-katanya pula akan menyakiti orang hingga menyebabkan mereka hilang kepercayaan. Lebih bahaya lagi jika ia
mewakili jemaah atau parti, nama parti akan terlibat akibat sikap angkuhnya dan akhlaknya yang buruk.

Imam Al Ghazali telah memberi beberapa panduan untuk mengelakkan sikap takabur atau sombong ini.

Apabila kita berjumpa dengan kanak-kanak, anggaplah kanak-kanak itu lebih mulia dari kita. Kerana kanak-kanak itu belum diberati dosa, sedangkan kita sudah berlarut-larut hampir setiap langkah berbuat dosa.

Apabila kita berhadapan dengan orang tua, anggaplah orang tua itu lebih mulia, kerana ia lebih lama beribadah daripada kita.

Ketika kita berjumpa dengan orang alim, anggaplah beliau lebih mulia dari kita kerana banyak ilmu-ilmu yang tidak kita ketahui tetapi beliau mengetahuinya.

Kalau kita melihat orang yang jahil, anggaplah dia lebih mulia dari kita , kerana dia berbuat sesuatu kesalahan atau dosa kerana kejahilannya sedang kita berbuat dosa dalam keadaan kita mengetahuinya.
Kalau kita berjumpa dengan orang jahat, jangan lah anggap kita mulia atau lebih baik daripadanya, tetapi katakanlah bahawa orang jahat itu mungkin di masa tuanya ia bertaubat, memohon ampun dari perbuatannya. Sedangkan kita sendiri belum tahu lagi bagaimana kita akhirnya.

Apabila berjumpa dengan orang kafir, katakanlah dalam hati, bahawa si kafir itu belum tentu kafir selamanya, mungkin di suatu hari datang keinsafan padanya, dia memeluk Islam dan semua dosanya di dalam kekafiran dulu diampuni Allah Subhanahu Wa Ta'alla, sedangkan kita ini sejak lahir sudah islam, tetapi dosa terus dikerjakan juga dan balasan pahala belum tentu lagi.


Lawan daripada sifat sombong ialah sifat tawadhuk atau rendah diri. Sekiranya seseorang telah berjaya mengikis sifat sombongnya akan datanglah sifat tawadhuk padanya, sifat terpuji yang disukai Allah dan makhluk seluruhnya.

Dari Ibnu Abbas, bersabda Rasulullah;
"Tidak seorang pun kecuali di kepalanya terdapat dua rantai, satu rantai sampai ke langit ke tujuh dan satu rantai yang lain sampai ke bumi yang ketujuh. Apabila seseorang itu merendahkan diri, Allah mengangkatnya dengan rantai yang di langit ketujuh dan apabila ia sombong, Allah merendahkannya dengan rantai yang di bumi ke tujuh."

Urwah bin Azzubair berkata; " Tawadhuk ialah alat untuk mencapai kemuliaan. Lantaran itu Rasulullah, para Nabi, para sahabat , para aulia' dan orang-orang soleh suka merendahkan diri dan memiliki sifat tawadhuk. Rasulullah Shalallahu Allaihi Wassallam bersabda:
"Aku diberi kunci kekayaan bumi, lalu disuruh pilih di antara menjadi hamba dan Nabi atau menjadi Nabi dan Raja, maka Jibril memberi isyarat kepadaku supaya bertawadhuk dan menjadi Nabi dan hamba, maka saya pilih Nabi dan hamba, maka diberikan kepadaku itu dan aku pertama manusia yang keluar dari bumi kelak dan aku yang pertama memberi syafaat kelak."

Tegasnya untuk menghilangkan sifat sombong dan takabur perlulah bermujahadah bersungguh-sungguh. Buat sesuatu yang menyebabkan kita dipandang rendah. Datangkan rasa rendah diri dan berlaku tawadhuk. Sesungguhnya tidak hina orang yang merendah diri. Allah telah memuji hambaNya yang tawadhuk dan akan mengangkat darjat mereka.....IsyaALLAH...


☆ Semoga Bermanfaat ☆


ღ•Sahabat Saudaraku fillah..Silakan di Tag/Share semua Untuk Umat dan Syiar Islam,,Bantu Tag Sahabat-sahabat yang lain…. Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum.

ღ•SaLam Santun Erat SiLaturrahim dan Ukhuwah Fillah•ღ

☆ Qalbu Mengeras Karena Jauh Dari Allah ☆

☆ Bismillahirrahmanirrahiim ☆



Assalamu'allaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.....


Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Maka celakalah bagi mereka yang keras qalbunya dari berdzikir kepada Allah. Mereka berada dalam kesesatan yang nyata.” (Az-Zumar: 22)


Sahabat Saudaraku Fillah
Tidaklah Allah memberikan hukuman yang lebih besar kepada seorang hamba selain dari kerasnya qalbu dan jauhnya dari Allah subhanahu wa ta’ala. An-Naar (neraka) adalah diciptakan untuk melunakkan qalbu yang keras. Qalbu yang paling jauh dari Allah adalah qalbu yang keras, dan jika qalbu sudah keras mata pun terasa gersang. Qalbu yang keras ditimbulkan oleh empat hal yang dilakukan melebihi kebutuhan: makan, tidur, bicara, dan pergaulan.


Sebagaimana jasmani jika dalam keadaan sakit tidak akan bermanfaat baginya makanan dan minuman, demikian pula qalbu jika terjangkiti penyakit-penyakit hawa nafsu dan keinginan-keinginan jiwa, maka tidak akan mempan padanya nasehat.


Barangsiapa hendak mensucikan qalbunya maka ia harus mengutamakan Allah dibanding keinginan dan nafsu jiwanya.


Karena qalbu yang tergantung dengan hawa nafsu akan tertutup dari Allah subhanahu wa ta’ala, sekadar tergantungnya jiwa dengan hawa nafsunya.


Banyak orang menyibukkan qalbu dengan gemerlapnya dunia. Seandainya mereka sibukkan dengan mengingat Allah subhanahu wa ta’ala dan negeri akhirat tentu qalbunya akan berkelana mengarungi makna-makna Kalamullah dan ayat-ayat-Nya yang nampak ini, dan ia pun akan menuai hikmah-hikmah yang langka dan faedah-faedah yang indah. Jika qalbu disuapi dengan berdzikir dan disirami dengan berfikir serta dibersihkan dari kerusakan, ia pasti akan melihat keajaiban dan diilhami hikmah.


Tidak setiap orang yang berhias dengan ilmu dan hikmah serta memeganginya akan masuk dalam golongannya. Kecuali jika mereka menghidupkan qalbu dan mematikan hawa nafsunya.


Adapun mereka yang membunuh qalbunya dengan menghidupkan hawa nafsunya, maka tak akan muncul hikmah dari lisannya.


Rapuhnya qalbu adalah karena lalai dan merasa aman, sedang makmurnya qalbu karena takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan dzikir. Maka jika sebuah qalbu merasa zuhud dari hidangan-hidangan dunia, dia akan duduk menghadap hidangan-hidangan akhirat. Sebaliknya jika ia ridha dengan hidangan-hidangan dunia, ia akan terlewatkan dari hidangan akhirat.


Kerinduan bertemu Allah subhanahu wa ta’ala adalah angin semilir yang menerpa qalbu, membuatnya sejuk dengan menjauhi gemerlapnya dunia. Siapapun yang menempatkan qalbunya disisi Rabb-nya, ia akan merasa tenang dan tentram. Dan siapapun yang melepaskan qalbunya di antara manusia, ia akan semakin gundah gulana.


Ingatlah! Kecintaan terhadap Allah tidaklah akan masuk ke dalam qalbu yang mencintai dunia kecuali seperti masuknya unta ke lubang jarum (sesuatu yang sangat mustahil).


Jika Allah subhanahu wa ta’ala cinta kepada seorang hamba, maka Allah subhanahu wa ta’ala akan memilih dia untuk diri-Nya sebagai tempat pemberian nikmat-nikmat-Nya, dan Ia akan memilihnya di antara hamba-hamba-Nya, sehingga hamba itu pun akan menyibukkan harapannya hanya kepada Allah. Lisannya senantiasa basah dengan berdzikir kepada-Nya, anggota badannya selalu dipakai untuk berkhidmat kepada-Nya.


Qalbu bisa sakit sebagaimana sakitnya jasmani, dan kesembuhannya adalah dengan bertaubat. Qalbu pun bisa berkarat sebagaimana cermin, dan cemerlangnya adalah dengan berdzikir. Qalbu bisa pula telanjang sebagaimana badan, dan pakaian keindahannya adalah taqwa. Qalbu pun bisa lapar dan dahaga sebagaimana badan, maka makanan dan minumannya adalah mengenal Allah subhanahu wa ta’ala, cinta, tawakkal, bertaubat dan berkhidmat untuk-Nya.





☆ Semoga Bermanfaat ☆


ღ•Sahabat Saudaraku fillah..Silakan di Tag/Share semua Untuk Umat dan Syiar Islam,,Bantu Tag Sahabat-sahabat yang lain…. Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum.
☆ Bismillahirrahmanirrahiim ☆


☆ Qalbu Mengeras Karena Jauh Dari Allah ☆


Assalamu'allaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.....


Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Maka celakalah bagi mereka yang keras qalbunya dari berdzikir kepada Allah. Mereka berada dalam kesesatan yang nyata.” (Az-Zumar: 22)


Sahabat Saudaraku Fillah
Tidaklah Allah memberikan hukuman yang lebih besar kepada seorang hamba selain dari kerasnya qalbu dan jauhnya dari Allah subhanahu wa ta’ala. An-Naar (neraka) adalah diciptakan untuk melunakkan qalbu yang keras. Qalbu yang paling jauh dari Allah adalah qalbu yang keras, dan jika qalbu sudah keras mata pun terasa gersang. Qalbu yang keras ditimbulkan oleh empat hal yang dilakukan melebihi kebutuhan: makan, tidur, bicara, dan pergaulan.


Sebagaimana jasmani jika dalam keadaan sakit tidak akan bermanfaat baginya makanan dan minuman, demikian pula qalbu jika terjangkiti penyakit-penyakit hawa nafsu dan keinginan-keinginan jiwa, maka tidak akan mempan padanya nasehat.


Barangsiapa hendak mensucikan qalbunya maka ia harus mengutamakan Allah dibanding keinginan dan nafsu jiwanya.


Karena qalbu yang tergantung dengan hawa nafsu akan tertutup dari Allah subhanahu wa ta’ala, sekadar tergantungnya jiwa dengan hawa nafsunya.


Banyak orang menyibukkan qalbu dengan gemerlapnya dunia. Seandainya mereka sibukkan dengan mengingat Allah subhanahu wa ta’ala dan negeri akhirat tentu qalbunya akan berkelana mengarungi makna-makna Kalamullah dan ayat-ayat-Nya yang nampak ini, dan ia pun akan menuai hikmah-hikmah yang langka dan faedah-faedah yang indah. Jika qalbu disuapi dengan berdzikir dan disirami dengan berfikir serta dibersihkan dari kerusakan, ia pasti akan melihat keajaiban dan diilhami hikmah.


Tidak setiap orang yang berhias dengan ilmu dan hikmah serta memeganginya akan masuk dalam golongannya. Kecuali jika mereka menghidupkan qalbu dan mematikan hawa nafsunya.


Adapun mereka yang membunuh qalbunya dengan menghidupkan hawa nafsunya, maka tak akan muncul hikmah dari lisannya.


Rapuhnya qalbu adalah karena lalai dan merasa aman, sedang makmurnya qalbu karena takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan dzikir. Maka jika sebuah qalbu merasa zuhud dari hidangan-hidangan dunia, dia akan duduk menghadap hidangan-hidangan akhirat. Sebaliknya jika ia ridha dengan hidangan-hidangan dunia, ia akan terlewatkan dari hidangan akhirat.


Kerinduan bertemu Allah subhanahu wa ta’ala adalah angin semilir yang menerpa qalbu, membuatnya sejuk dengan menjauhi gemerlapnya dunia. Siapapun yang menempatkan qalbunya disisi Rabb-nya, ia akan merasa tenang dan tentram. Dan siapapun yang melepaskan qalbunya di antara manusia, ia akan semakin gundah gulana.


Ingatlah! Kecintaan terhadap Allah tidaklah akan masuk ke dalam qalbu yang mencintai dunia kecuali seperti masuknya unta ke lubang jarum (sesuatu yang sangat mustahil).


Jika Allah subhanahu wa ta’ala cinta kepada seorang hamba, maka Allah subhanahu wa ta’ala akan memilih dia untuk diri-Nya sebagai tempat pemberian nikmat-nikmat-Nya, dan Ia akan memilihnya di antara hamba-hamba-Nya, sehingga hamba itu pun akan menyibukkan harapannya hanya kepada Allah. Lisannya senantiasa basah dengan berdzikir kepada-Nya, anggota badannya selalu dipakai untuk berkhidmat kepada-Nya.


Qalbu bisa sakit sebagaimana sakitnya jasmani, dan kesembuhannya adalah dengan bertaubat. Qalbu pun bisa berkarat sebagaimana cermin, dan cemerlangnya adalah dengan berdzikir. Qalbu bisa pula telanjang sebagaimana badan, dan pakaian keindahannya adalah taqwa. Qalbu pun bisa lapar dan dahaga sebagaimana badan, maka makanan dan minumannya adalah mengenal Allah subhanahu wa ta’ala, cinta, tawakkal, bertaubat dan berkhidmat untuk-Nya.





☆ Semoga Bermanfaat ☆


ღ•Sahabat Saudaraku fillah..Silakan di Tag/Share semua Untuk Umat dan Syiar Islam,,Bantu Tag Sahabat-sahabat yang lain…. Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum.
☆ Bismillahirrahmanirrahiim ☆


☆ Qalbu Mengeras Karena Jauh Dari Allah ☆


Assalamu'allaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.....


Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Maka celakalah bagi mereka yang keras qalbunya dari berdzikir kepada Allah. Mereka berada dalam kesesatan yang nyata.” (Az-Zumar: 22)


Sahabat Saudaraku Fillah
Tidaklah Allah memberikan hukuman yang lebih besar kepada seorang hamba selain dari kerasnya qalbu dan jauhnya dari Allah subhanahu wa ta’ala. An-Naar (neraka) adalah diciptakan untuk melunakkan qalbu yang keras. Qalbu yang paling jauh dari Allah adalah qalbu yang keras, dan jika qalbu sudah keras mata pun terasa gersang. Qalbu yang keras ditimbulkan oleh empat hal yang dilakukan melebihi kebutuhan: makan, tidur, bicara, dan pergaulan.


Sebagaimana jasmani jika dalam keadaan sakit tidak akan bermanfaat baginya makanan dan minuman, demikian pula qalbu jika terjangkiti penyakit-penyakit hawa nafsu dan keinginan-keinginan jiwa, maka tidak akan mempan padanya nasehat.


Barangsiapa hendak mensucikan qalbunya maka ia harus mengutamakan Allah dibanding keinginan dan nafsu jiwanya.


Karena qalbu yang tergantung dengan hawa nafsu akan tertutup dari Allah subhanahu wa ta’ala, sekadar tergantungnya jiwa dengan hawa nafsunya.


Banyak orang menyibukkan qalbu dengan gemerlapnya dunia. Seandainya mereka sibukkan dengan mengingat Allah subhanahu wa ta’ala dan negeri akhirat tentu qalbunya akan berkelana mengarungi makna-makna Kalamullah dan ayat-ayat-Nya yang nampak ini, dan ia pun akan menuai hikmah-hikmah yang langka dan faedah-faedah yang indah. Jika qalbu disuapi dengan berdzikir dan disirami dengan berfikir serta dibersihkan dari kerusakan, ia pasti akan melihat keajaiban dan diilhami hikmah.


Tidak setiap orang yang berhias dengan ilmu dan hikmah serta memeganginya akan masuk dalam golongannya. Kecuali jika mereka menghidupkan qalbu dan mematikan hawa nafsunya.


Adapun mereka yang membunuh qalbunya dengan menghidupkan hawa nafsunya, maka tak akan muncul hikmah dari lisannya.


Rapuhnya qalbu adalah karena lalai dan merasa aman, sedang makmurnya qalbu karena takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan dzikir. Maka jika sebuah qalbu merasa zuhud dari hidangan-hidangan dunia, dia akan duduk menghadap hidangan-hidangan akhirat. Sebaliknya jika ia ridha dengan hidangan-hidangan dunia, ia akan terlewatkan dari hidangan akhirat.


Kerinduan bertemu Allah subhanahu wa ta’ala adalah angin semilir yang menerpa qalbu, membuatnya sejuk dengan menjauhi gemerlapnya dunia. Siapapun yang menempatkan qalbunya disisi Rabb-nya, ia akan merasa tenang dan tentram. Dan siapapun yang melepaskan qalbunya di antara manusia, ia akan semakin gundah gulana.


Ingatlah! Kecintaan terhadap Allah tidaklah akan masuk ke dalam qalbu yang mencintai dunia kecuali seperti masuknya unta ke lubang jarum (sesuatu yang sangat mustahil).


Jika Allah subhanahu wa ta’ala cinta kepada seorang hamba, maka Allah subhanahu wa ta’ala akan memilih dia untuk diri-Nya sebagai tempat pemberian nikmat-nikmat-Nya, dan Ia akan memilihnya di antara hamba-hamba-Nya, sehingga hamba itu pun akan menyibukkan harapannya hanya kepada Allah. Lisannya senantiasa basah dengan berdzikir kepada-Nya, anggota badannya selalu dipakai untuk berkhidmat kepada-Nya.


Qalbu bisa sakit sebagaimana sakitnya jasmani, dan kesembuhannya adalah dengan bertaubat. Qalbu pun bisa berkarat sebagaimana cermin, dan cemerlangnya adalah dengan berdzikir. Qalbu bisa pula telanjang sebagaimana badan, dan pakaian keindahannya adalah taqwa. Qalbu pun bisa lapar dan dahaga sebagaimana badan, maka makanan dan minumannya adalah mengenal Allah subhanahu wa ta’ala, cinta, tawakkal, bertaubat dan berkhidmat untuk-Nya.





☆ Semoga Bermanfaat ☆


ღ•Sahabat Saudaraku fillah..Silakan di Tag/Share semua Untuk Umat dan Syiar Islam,,Bantu Tag Sahabat-sahabat yang lain…. Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum.
☆ Bismillahirrahmanirrahiim ☆


☆ Qalbu Mengeras Karena Jauh Dari Allah ☆


Assalamu'allaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.....


Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Maka celakalah bagi mereka yang keras qalbunya dari berdzikir kepada Allah. Mereka berada dalam kesesatan yang nyata.” (Az-Zumar: 22)


Sahabat Saudaraku Fillah
Tidaklah Allah memberikan hukuman yang lebih besar kepada seorang hamba selain dari kerasnya qalbu dan jauhnya dari Allah subhanahu wa ta’ala. An-Naar (neraka) adalah diciptakan untuk melunakkan qalbu yang keras. Qalbu yang paling jauh dari Allah adalah qalbu yang keras, dan jika qalbu sudah keras mata pun terasa gersang. Qalbu yang keras ditimbulkan oleh empat hal yang dilakukan melebihi kebutuhan: makan, tidur, bicara, dan pergaulan.


Sebagaimana jasmani jika dalam keadaan sakit tidak akan bermanfaat baginya makanan dan minuman, demikian pula qalbu jika terjangkiti penyakit-penyakit hawa nafsu dan keinginan-keinginan jiwa, maka tidak akan mempan padanya nasehat.


Barangsiapa hendak mensucikan qalbunya maka ia harus mengutamakan Allah dibanding keinginan dan nafsu jiwanya.


Karena qalbu yang tergantung dengan hawa nafsu akan tertutup dari Allah subhanahu wa ta’ala, sekadar tergantungnya jiwa dengan hawa nafsunya.


Banyak orang menyibukkan qalbu dengan gemerlapnya dunia. Seandainya mereka sibukkan dengan mengingat Allah subhanahu wa ta’ala dan negeri akhirat tentu qalbunya akan berkelana mengarungi makna-makna Kalamullah dan ayat-ayat-Nya yang nampak ini, dan ia pun akan menuai hikmah-hikmah yang langka dan faedah-faedah yang indah. Jika qalbu disuapi dengan berdzikir dan disirami dengan berfikir serta dibersihkan dari kerusakan, ia pasti akan melihat keajaiban dan diilhami hikmah.


Tidak setiap orang yang berhias dengan ilmu dan hikmah serta memeganginya akan masuk dalam golongannya. Kecuali jika mereka menghidupkan qalbu dan mematikan hawa nafsunya.


Adapun mereka yang membunuh qalbunya dengan menghidupkan hawa nafsunya, maka tak akan muncul hikmah dari lisannya.


Rapuhnya qalbu adalah karena lalai dan merasa aman, sedang makmurnya qalbu karena takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan dzikir. Maka jika sebuah qalbu merasa zuhud dari hidangan-hidangan dunia, dia akan duduk menghadap hidangan-hidangan akhirat. Sebaliknya jika ia ridha dengan hidangan-hidangan dunia, ia akan terlewatkan dari hidangan akhirat.


Kerinduan bertemu Allah subhanahu wa ta’ala adalah angin semilir yang menerpa qalbu, membuatnya sejuk dengan menjauhi gemerlapnya dunia. Siapapun yang menempatkan qalbunya disisi Rabb-nya, ia akan merasa tenang dan tentram. Dan siapapun yang melepaskan qalbunya di antara manusia, ia akan semakin gundah gulana.


Ingatlah! Kecintaan terhadap Allah tidaklah akan masuk ke dalam qalbu yang mencintai dunia kecuali seperti masuknya unta ke lubang jarum (sesuatu yang sangat mustahil).


Jika Allah subhanahu wa ta’ala cinta kepada seorang hamba, maka Allah subhanahu wa ta’ala akan memilih dia untuk diri-Nya sebagai tempat pemberian nikmat-nikmat-Nya, dan Ia akan memilihnya di antara hamba-hamba-Nya, sehingga hamba itu pun akan menyibukkan harapannya hanya kepada Allah. Lisannya senantiasa basah dengan berdzikir kepada-Nya, anggota badannya selalu dipakai untuk berkhidmat kepada-Nya.


Qalbu bisa sakit sebagaimana sakitnya jasmani, dan kesembuhannya adalah dengan bertaubat. Qalbu pun bisa berkarat sebagaimana cermin, dan cemerlangnya adalah dengan berdzikir. Qalbu bisa pula telanjang sebagaimana badan, dan pakaian keindahannya adalah taqwa. Qalbu pun bisa lapar dan dahaga sebagaimana badan, maka makanan dan minumannya adalah mengenal Allah subhanahu wa ta’ala, cinta, tawakkal, bertaubat dan berkhidmat untuk-Nya.





☆ Semoga Bermanfaat ☆


ღ•Sahabat Saudaraku fillah..Silakan di Tag/Share semua Untuk Umat dan Syiar Islam,,Bantu Tag Sahabat-sahabat yang lain…. Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum.

☆♥ Perhiasan Dunia Terindah Adalah Wanita Sholehah..♥☆

☆♥ Bismillahirrahmanirrahiim ☆♥


Assalamu'allaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....


Sebuah berita gembira datang dari sebuah hadits Rosul bahwa Rosulullah Saw. Bersabda :

”Seluruh dunia ini adalah perhiasan dan perhiasan terbaik di dunia ini adalah wanita yang sholehah.” (HR. an-Nasa’I dan Ahmad)


Sahabat, saudaraku/ri fillah, Di dalam Islam, peranan seorang istri memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan berumah-tangga dan peranannya yang sangat dibutuhkan menuntutnya untuk memilih kualitas yang baik sehingga bisa menjadi seorang istri yang baik. Pemahamannya, perkataaannya dan kecenderungannya, semua ditujukan untuk mencapai keridho’an Allah Swt., Tuhan semesta Alam. Ketika seorang istri membahagiakan suaminya yang pada akhirnya, hal itu adalah untuk mendapatkan keridho’an dari Allah Swt. sehingga dia (seorang istri) berkeinginan untuk mengupayakannya.



Kualitas seorang istri seharusnya memenuhi sebagaimana yang disenangi oleh pencipta-Nya yang tersurat dalam surat Al-Ahzab. Seorang Wanita Muslimah adalah seorang wanita yang benar (dalam aqidah), sederhana, sabar, setia, menjaga kehormatannya tatkala suami tidak ada di rumah, mempertahankan keutuhan (rumah tangga) dalam waktu susah dan senang serta mengajak untuk senantiasa ada dalam pujian Allah Swt.

flower

Ketika seorang Wanita Muslimah menikah (menjadi seorang istri) maka dia harus mengerti bahwa dia memiliki peranan yang khusus dan pertanggungjawaban dalam Islam kepada pencipta-Nya, Allah Swt. menjadikan wanita berbeda dengan pria sebagaimana yang disebutkan dalam ayat Al-Qur’an:

”Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian yang lain. (karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Segala Sesuatu.” (QS. An Nisaa’ , 4:32)

Kita dapat melihat dari ayat ini bahwa Allah Swt. membuat perbedaan yang jelas antara peranan laki-laki dan wanita dan tidak diperbolehkan bagi laki-laki atau wanita untuk menanyakan ketentuan peranan yang telah Allah berikan sebagaimana firman Allah:

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.” (QS. Al Ahzab, 33:36)

Karenanya, seorang istri akan membenarkan Rasulullah dan akan membantu suaminya untuk menyesuaikan dengan prinsip-prinsip syari’ah (hukum Islam) dan memastikan suaminya untuk kembali melaksanakan kewajiban-kewajibannya, begitupun dengan kedudukan suami, dia juga harus memenuhi kewajiban terhadap istrinya.

Diantara hak-hak lainnya, seorang istri memiliki hak untuk Nafaqah (diberi nafkah) yang berupa makanan, pakaian dan tempat untuk berlindung yang didapatkan dari suaminya. Dia (suami) berkewajiban membelanjakan hartanya untuk itu walaupun jika istri memiliki harta sendiri untuk memenuhinya. Rasulullah Saw. Bersabda :

”Istrimu memiliki hak atas kamu bahwa kamu mencukupi mereka dengan makanan, pakaian dan tempat berlindung dengan cara yang baik.” (HR. Muslim)

Ini adalah penting untuk dicatat bahwa ketika seorang istri menunaikan kewajiban terhadap suaminya, dia (istri) telah melakukan kepatuhan terhadap pencipta-Nya, karenanya dia (istri yang telah menunaikan kewajibannya) mendapatkan pahala dari Tuhan-Nya. Rasulullah Saw. mencintai istri-istrinya karena kesholehan mereka.


Aisyah Ra. suatu kali meriwayatkan tentang kebaikan kualitas Zainab Ra., istri ketujuh dari Rosulullah Saw.,
10 wasiat untuk wanita sholehah


1. Takwa kepada Allah dan menjauhi maksiat

Bila engkau ingin kesengsaraan bersarang di rumahmu dan bertunas, maka bermaksiatlah kepada Allah. Sesungguhnya kemaksiatan menghancurkan negeri dan menggoncang kerajaan. Oleh karena itu jangan engkau goncangkan rumahmu dengan berbuat maksiat kepada Allah.

Wahai hamba Allah..! jagalah Allah maka Dia akan menjagamu beserta keluarga dan rumahmu. Sesungguhnya ketaatan akan mengumpulkan hati dan mempersatukannya, sedangkan kemaksiatan akan mengoyak hati dan menceraiberaikan keutuhannya.

Karena itulah, salah seorang wanita shalihah jika mendapatkan sikap keras dan berpaling dari suaminya, ia berkata:Aku mohon ampun kepada Allah! itu terjadi karena perbuatan tanganku (kesalahanku) Maka hati-hatilah wahai saudariku muslimah dari berbuat maksiat, khususnya:

- Meninggalkan shalat atau mengakhirkannya atau menunaikannya dengan cara yang tidak benar.

- Duduk di majlis ghibah dan namimah, berbuat riya dan sum’ah.

- Menjelekkan dan mengejek orang lain. Allah berfirman :”Wahai orang-orang yang briman janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang menolok-olokkan) dan janganlah wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita yang mengolok-olokkan(QS. Al Hujurat: 11).

- Keluar menuju pasar tanpa kepentingan yang sangat mendesak dan tanpa didampingi mahram. Rasulullah bersabda: Negeri yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya dan negeri yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya (HR. Muslim).

- Mendidik anak dengan pendidikan barat atau menyerahkan pendidikan anak kepada para pambantu dan pendidik-pendidik yang kafir.

- Meniru wanita-wanita kafir. Rasulullah bersabda: Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka (HR. Imam Ahmad dan Abu Daud serta dishahihkan Al-Albany).

- Membiarkan suami dalam kemaksiatannya.

- Tabarruj (pamer kecantikan) dan sufur (membuka wajah).

- Membiarkan sopir dan pembantu masuk ke dalam rumah tanpa kepentingan yang mendesak.


2. Berupaya mengenal dan memahami suami

Hendaknya engkau berupaya memahami suamimu. Apa–apa yang ia sukai, berusahalah memenuhinya dan apa-apa yang ia benci, berupayalah untuk menjauhinya dengan catatan selama tidak dalam perkara maksiat kepada Allah karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Al-Khaliq (Allah Azza Wajalla).

3. Ketaatan yang nyata kepada suami dan bergaul dengan baik.

Sesungguhnya hak suami atas istrinya itu besar. Rasulullah bersabda: Seandainya aku boleh memerintahkanku seseorang sujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya (HR. Imam Ahmad dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albany).

Hak suami yang pertama adalah ditaati dalam perkara yang bukan maksiat kepada Allah dan baik dalam bergaul dengannya serta tidak mendurhakainya. Rasulullah bersabda: Dua golongan yang shalatnya tidak akan melewati kepalanya, yaitu budak yang lari dari tuannya hingga ia kembali dan istri yang durhaka kepada suaminya hingga ia kembali (HR. Thabrani dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albany).

Ketahuilah, engkau termasuk penduduk surga dengan izin Allah, jika engkau bertakwa kepada Allah dan taat kepada suamimu. Dengan ketaatanmu pada suami dan baiknya pergaulanmu terhadapnya, engkau akan menjdai sebaik-baik wanita (dengan izin Allah).

4. Bersikap qanaah (merasa cukup)

Kami menginginkan wanita muslimah ridha dengan apa yang diberikan untuknya baik itu sedikit ataupun banyak.

Maka janganlah ia menuntut di luar kesanggupan suaminya atau meminta sesuatu yang tidak perlu. Renungkanlah wahai saudariku muslimah, adabnya wanita salaf radhiallahu anhunna. Salah seorang dari mereka bila suaminya hendak keluar rumah ia mewasiatkan satu wasiat kepadanya. Apakah itu?? Ia berkata pada suaminya: “Hati-hatilah engkau wahai suamiku dari penghasilan yang haram, karena kami bisa bersabar dari rasa lapar namun kami tidak bisa bersabar dari api neraka”

5. Baik dalam mengatur urusan rumah tangga, seperti mendidik anak-anak dan tidak menyerahkannya pada pembantu, menjaga kebersihan rumah dan menatanya dengan baik dan menyiapkan makan pada waktunya.

Termasuk pengaturan yang baik adalah istri membelanjakan harta suaminya pada tempatnya (dengan baik), maka ia tidak berlebih-lebihan dalam perhiasan dan alat-alat kecantikan.

6. Baik dalam bergaul dengan keluarga suami dan kerabat-kerabatnya, khususnya dengan ibu suami sebagai orang yang paling dekat dengannya.

Wajib bagimu untuk menampakkan kecintaan kepadanya, bersikap lembut, menunjukkan rasa hormat, bersabar atas kekeliruannya dan engkau melaksanakan semua perintahnya selama tidak bermaksiat kepada Allah semampumu.

7.Menyertai suami dalam perasaannya dan turut merasakan duka cita dan kesedihannya.

Jika engkau ingin hidup dalam hati suamimu, maka sertailah ia dalam duka cita dan kesedihannya. Renungkanlah wahai saudariku kedudukan Ummul Mukminin, Khadijah radhiallahu’anha, dalam hati Rasulullah walaupun ia telah meninggal dunia.. Kecintaan beliau kepada Khadijah tetap bersemi sepanjang hidup beliau, kenangan bersama Khadijah tidak terkikis oleh panjangnya masa. Bahkan terus mengenangnya dan bertutur tentang andilnya dalam ujian, kesulitan dan musibah yang dihadapi. Seorangpun tidak akan lupa perkataannya yang masyur sehingga menjadikan Rasulullah merasakan ketenangan setelah terguncang dan merasa bahagia setelah bersedih hati ketika turun wahyu pada kali pertama: Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selamanya. Karena sungguh engkau menyambung silaturahmi, menanggung orang lemah, menutup kebutuhan orang yang tidak punya dan engkau menolong setiap upaya menegakkan kebenaran.(HR. Mutafaq alaihi, Bukhary dan Muslim).

8. Bersyukur (berterima kasih) kepada suami atas kebaikannya dan tidak melupakan keutamaannya.

Wahai istri yang mulia! Rasa terima kasih pada suami dapat kau tunjukkan dengan senyuman manis di wajahmu yang menimbulkan kesan di hatinya, hingga terasa ringan baginya kesulitan yang dijumpai dalam pekerjaannya. Atau engkau ungkapkan dengan kata-kata cinta yang memikat yang dapat menyegarkan kembali cintamu di hatinya. Atau memaafkan kesalahan dan kekurangannya dalam menunaikan hak-hakmu dengan membandingkan lautan keutamaan dan kebaikannya kepadamu.

9. Menyimpan rahasia suami dan menutupi kekurangannya (aibnya).

Istri adalah tempat rahasia suami dan orang yang paling dekat dengannya serta paling tahu kekhususannya. Bila menyebarkan rahasia merupakan sifat yang tercela untuk dilakukan oleh siapapun, maka dari sisi istri lebih besar dan lebih jelek lagi. Saudariku, simpanlah rahasia-rahasia suamimu, tutuplah aibnya dan jangan engkau tampakkan kecuali karena maslahat yang syar’i seperti mengadukan perbuatan dzalim kepada Hakim atau Mufti atau orang yang engkau harapkan nasehatnya.

10. Kecerdasan dan kecerdikan serta berhati-hati dari kesalahan.

Termasuk kesalahan adalah: Seorang istri menceritakan dan menggambarkan kecantikan sebagian wanita yang dikenalnya kepada suaminya. Padahal Rasulullah telah melarang hal itu dalam sabdanya: Janganlah seorang wanita bergaul dengan wanita lain lalu mensifatkan wanita itu kepada suaminya sehingga seakan-akan suaminya melihatnya (HR. Bukhary dalam An-Nikah).


Untuk para istri yang berhasrat menjadi penyejuk hati dan mata suaminya. Semoga Allah memeliharamu dalam naungan kasih sayang dan rahmatNya. Amin.




♥☆ Semoga Bermanfaat ♥☆


ღ•Sahabat Saudaraku fillah..Silakan di Tag/Share semua Untuk Umat dan Syiar Islam,,Bantu Tag Sahabat-sahabat yang lain…. Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum.

ღ•SaLam Santun Erat SiLaturrahim dan Ukhuwah Fillah•ღ

♥ Kejarlah Lailatul Qadar ♥

☆♥ Bismillahirrahmanirrahiim ☆♥


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Sahabat, saudara/ri ku yg dirahmati Allah ,
“Carilah dengan segala upayamu malam Lailatul – Qadar pada malam-malam yang ganjil daripada 10 akhir dalam Ramadan”-Hadis riwayat Iman Bukhari r.a.


Petua Imam Ghazali dan Ulama dalam menentukan malam Lailatul Qadar:

Jika awal ramadhan jatuh pada hari:

I) Ahad atau rabu malam qadar dijangka berlaku pada malam 29 ramadhan
II) senin - malam qadar dijangka berlaku pada malam 21 ramadhan;
III) Selasa atau jumaat - malam qadar dijangka berlaku pada malam 27 ramadhan;
IV) Kamis- malam qadar dijangka berlaku pada malam 25 ramadhan;
V) Sabtu- malam qadar dijangka berlaku pada malam 23 ramadhan
Tanda-tanda malam Lailatul Qadar:

1) Malam itu tenang, tidak dingin dan tidak panas;
2) Siangnya cahaya matahari warnanya pucat;
3) Pada malam itu malaikat jibril akan menyalami orang yang beribadat


a. Pada malamnya keadaan bersih dengan cuaca tidak sejuk dan tidak pula panas.
b. Malamnya tenang yang mana terang dan angin tidak bertiup sebagaimana biasa dan awan agak menipis.
c. Malamnya tidak turun hujan dan bintang pula tidak bercahaya seolah-olah tidak timbul.
d. Pada siangnya pula matahari terbit dalam keadaan suram.


Pernah kita terfikir, kenapa dalam banyak-banyak malam,satu malam di bulan Ramadhan yang dipilih untuk menjadi Malam yang lebih baik dari seribu bulan?

Pernah kita terfikir, kenapa dalam sebulan bulan Ramadhan, sepuluh malam terakhir yang dipilih?

Pernah kita terfikir, kenapa dalam sepuluh malam terakhir, antara malam-malam ganjil yang dipilih yaitu malam 21,23,25,27 dan 29?

Jujurnya, belum pernah lagi betul-betul mencari sebab dan jawapan untuk persoalan tersebut.

Yang aku yakin cuma satu...

Sebab ALLAH MAHA PENYAYANG dan MAHA PENGAMPUN
Sebab ALLAH sangat sayangkan hambaNya.
Sebab ALLAH telah ikat semua syaitan pada bulan Ramadhan.
Sebab ALLAH dah jadikan bulan Ramadhan bulan ibadah
supaya ibadah kita tak terganggu dengan bisikan syaitan..

Sebab ALLAH nak hambaNya tak lalai dan memperuntukkan sebaikNya peluang beribadah di bulan Ramadhan

Supaya dalam 10 malam terakhir itu, kita tak terlalu teruja dengan sambutan 1 Syawal dan tak pernah melupakanNya.

Sebab ALLAH menyenangkan hambaNya, sekurang-kurangnya hambaNya dah tau malam Itu adalah antara Lima Malam dalam 10 malam terakhir itu

Malam yang lebih baik daripada seribu bulan.


Semoga kita semua bertemu dengan Lailatul Qadar dan tidak mensia-siakannya, Aamiin.




♥ Semoga bermanfaat ♥


ღ•Sahabat Saudaraku fillah..Silakan di Tag/Share semua Untuk Umat dan Syiar Islam,,Bantu Tag Sahabat-sahabat yang lain…. Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum.

ღ•SaLam Santun Erat SiLaturrahim dan Ukhuwah Fillah•ღ
☆♥ Bismillahirrahmanirrahiim ☆♥


♥ Kejarlah Lailatul Qadar ♥


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Sahabat, saudara/ri ku yg dirahmati Allah ,
“Carilah dengan segala upayamu malam Lailatul – Qadar pada malam-malam yang ganjil daripada 10 akhir dalam Ramadan”-Hadis riwayat Iman Bukhari r.a.


Petua Imam Ghazali dan Ulama dalam menentukan malam Lailatul Qadar:

Jika awal ramadhan jatuh pada hari:

I) Ahad atau rabu malam qadar dijangka berlaku pada malam 29 ramadhan
II) senin - malam qadar dijangka berlaku pada malam 21 ramadhan;
III) Selasa atau jumaat - malam qadar dijangka berlaku pada malam 27 ramadhan;
IV) Kamis- malam qadar dijangka berlaku pada malam 25 ramadhan;
V) Sabtu- malam qadar dijangka berlaku pada malam 23 ramadhan
Tanda-tanda malam Lailatul Qadar:

1) Malam itu tenang, tidak dingin dan tidak panas;
2) Siangnya cahaya matahari warnanya pucat;
3) Pada malam itu malaikat jibril akan menyalami orang yang beribadat


a. Pada malamnya keadaan bersih dengan cuaca tidak sejuk dan tidak pula panas.
b. Malamnya tenang yang mana terang dan angin tidak bertiup sebagaimana biasa dan awan agak menipis.
c. Malamnya tidak turun hujan dan bintang pula tidak bercahaya seolah-olah tidak timbul.
d. Pada siangnya pula matahari terbit dalam keadaan suram.


Pernah kita terfikir, kenapa dalam banyak-banyak malam,satu malam di bulan Ramadhan yang dipilih untuk menjadi Malam yang lebih baik dari seribu bulan?

Pernah kita terfikir, kenapa dalam sebulan bulan Ramadhan, sepuluh malam terakhir yang dipilih?

Pernah kita terfikir, kenapa dalam sepuluh malam terakhir, antara malam-malam ganjil yang dipilih yaitu malam 21,23,25,27 dan 29?

Jujurnya, belum pernah lagi betul-betul mencari sebab dan jawapan untuk persoalan tersebut.

Yang aku yakin cuma satu...

Sebab ALLAH MAHA PENYAYANG dan MAHA PENGAMPUN
Sebab ALLAH sangat sayangkan hambaNya.
Sebab ALLAH telah ikat semua syaitan pada bulan Ramadhan.
Sebab ALLAH dah jadikan bulan Ramadhan bulan ibadah
supaya ibadah kita tak terganggu dengan bisikan syaitan..

Sebab ALLAH nak hambaNya tak lalai dan memperuntukkan sebaikNya peluang beribadah di bulan Ramadhan

Supaya dalam 10 malam terakhir itu, kita tak terlalu teruja dengan sambutan 1 Syawal dan tak pernah melupakanNya.

Sebab ALLAH menyenangkan hambaNya, sekurang-kurangnya hambaNya dah tau malam Itu adalah antara Lima Malam dalam 10 malam terakhir itu

Malam yang lebih baik daripada seribu bulan.


Semoga kita semua bertemu dengan Lailatul Qadar dan tidak mensia-siakannya, Aamiin.




♥ Semoga bermanfaat ♥


ღ•Sahabat Saudaraku fillah..Silakan di Tag/Share semua Untuk Umat dan Syiar Islam,,Bantu Tag Sahabat-sahabat yang lain…. Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum.

ღ•SaLam Santun Erat SiLaturrahim dan Ukhuwah Fillah•ღ
☆♥ Bismillahirrahmanirrahiim ☆♥


♥ Kejarlah Lailatul Qadar ♥


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Sahabat, saudara/ri ku yg dirahmati Allah ,
“Carilah dengan segala upayamu malam Lailatul – Qadar pada malam-malam yang ganjil daripada 10 akhir dalam Ramadan”-Hadis riwayat Iman Bukhari r.a.


Petua Imam Ghazali dan Ulama dalam menentukan malam Lailatul Qadar:

Jika awal ramadhan jatuh pada hari:

I) Ahad atau rabu malam qadar dijangka berlaku pada malam 29 ramadhan
II) senin - malam qadar dijangka berlaku pada malam 21 ramadhan;
III) Selasa atau jumaat - malam qadar dijangka berlaku pada malam 27 ramadhan;
IV) Kamis- malam qadar dijangka berlaku pada malam 25 ramadhan;
V) Sabtu- malam qadar dijangka berlaku pada malam 23 ramadhan
Tanda-tanda malam Lailatul Qadar:

1) Malam itu tenang, tidak dingin dan tidak panas;
2) Siangnya cahaya matahari warnanya pucat;
3) Pada malam itu malaikat jibril akan menyalami orang yang beribadat


a. Pada malamnya keadaan bersih dengan cuaca tidak sejuk dan tidak pula panas.
b. Malamnya tenang yang mana terang dan angin tidak bertiup sebagaimana biasa dan awan agak menipis.
c. Malamnya tidak turun hujan dan bintang pula tidak bercahaya seolah-olah tidak timbul.
d. Pada siangnya pula matahari terbit dalam keadaan suram.


Pernah kita terfikir, kenapa dalam banyak-banyak malam,satu malam di bulan Ramadhan yang dipilih untuk menjadi Malam yang lebih baik dari seribu bulan?

Pernah kita terfikir, kenapa dalam sebulan bulan Ramadhan, sepuluh malam terakhir yang dipilih?

Pernah kita terfikir, kenapa dalam sepuluh malam terakhir, antara malam-malam ganjil yang dipilih yaitu malam 21,23,25,27 dan 29?

Jujurnya, belum pernah lagi betul-betul mencari sebab dan jawapan untuk persoalan tersebut.

Yang aku yakin cuma satu...

Sebab ALLAH MAHA PENYAYANG dan MAHA PENGAMPUN
Sebab ALLAH sangat sayangkan hambaNya.
Sebab ALLAH telah ikat semua syaitan pada bulan Ramadhan.
Sebab ALLAH dah jadikan bulan Ramadhan bulan ibadah
supaya ibadah kita tak terganggu dengan bisikan syaitan..

Sebab ALLAH nak hambaNya tak lalai dan memperuntukkan sebaikNya peluang beribadah di bulan Ramadhan

Supaya dalam 10 malam terakhir itu, kita tak terlalu teruja dengan sambutan 1 Syawal dan tak pernah melupakanNya.

Sebab ALLAH menyenangkan hambaNya, sekurang-kurangnya hambaNya dah tau malam Itu adalah antara Lima Malam dalam 10 malam terakhir itu

Malam yang lebih baik daripada seribu bulan.


Semoga kita semua bertemu dengan Lailatul Qadar dan tidak mensia-siakannya, Aamiin.




♥ Semoga bermanfaat ♥


ღ•Sahabat Saudaraku fillah..Silakan di Tag/Share semua Untuk Umat dan Syiar Islam,,Bantu Tag Sahabat-sahabat yang lain…. Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum.

ღ•SaLam Santun Erat SiLaturrahim dan Ukhuwah Fillah•ღ