Sabtu, 30 Oktober 2010

jeritan Orang miskin

Kala malam kelam tanpa terang
Ditempat kotor kusam penuh deruh tangisan
Merayap rayap cari makanan
Kaki dan tangan injak kerikil tajam
Menusuk alirkan darah kepedihan
Sementara si mungil jeritkan tangisan
Perut yang ia rasakan
Dari pagi hingga petang makan tak ia dapatkan
Air mata yang jadi luapan kasih sayang
Bukan emas atau berlian
Kemiskinan tak pernah bisa di elakan
Entah butakah mereka yang diatas penuh kekayaan
Yang mereka berikan hanya cacian dan hinaan
Entah kapan Tuhan kan membalik apa yang mereka pertahankan
Tak secuilpun mereka lemparkan
Tanpa kata atau tindakan
Kalian diam penuh acuhan
Hanya janji yang engkau bangun dg beribu kepalsuan
Yang kami tunggu penuh kebodohan
Tak pernah jadi kenyataan
Yang iya jadi maut kematian
Katamu entaskan kemiskinan
Ternyata kau tanam kelaparan
Anak didik tak mengenal baca atau ulisan
Engkau taburkan bintang pengangguran
Janji tinggal simbol kenangan
Berlumuran darah beku di badan
Ku simpan jeritan kebencian
Memang tak ku luapkan
Namun ku bawah sampai di kuburan
Biar jadi saksi pengaduan
Pada tuhan yang pasti mendengarkan
Jeritan kami sang orang miskin yang penuh amarah kebencian
..............